Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Harga minyak dan gas di Amerika Serikat (AS) turun. Rata-rata harga gas berada di level US$ 4,16 per galon, sementara harga minyak mentah US$ 90,66 per barel.
Harga gas turun 86 sen sejak rekor tertinggi US$ 5,02 pada 14 Juni lalu. Selama sebulan terakhir, harga rata-rata gas turun 65 sen. Sementara itu, harga gas rata-rata di 19 negara bagian AS berada di bawah US$ 4,16, termasuk Ohio, Iowa dan Wisconsin
Penurunan harga gas didorong beberapa faktor, termasuk kekhawatiran resesi yang telah menjatuhkan harga minyak dan fakta bahwa beberapa orang AS mengurangi bepergian ketika harga gas melonjak di atas US$ 5 per galon.
"Ketika orang membayar dan mereka melihat US$ 100 untuk tagihan mereka panik ," kata Kepala Analisis Energi Global di Oil Price Information Service, Tom Kloza dilansir CNN, Kamis (04/08/2022).
Kloza memuji pemerintahan Joe Biden yang belum pernah melepas minyak darurat dari cadangan minyak strategis, meskipun ia mengakui sulit untuk mengukur dampaknya.
Apa pun penyebabnya, penurunan harga BBM di SPBU memberikan dampak kepada konsumen yang harus berhadapan dengan kenaikan harga makanan, sewa, dan barang kebutuhan sehari-hari.
Meskipun harga rata-rata secara nasional berada di US$ 4,16 per galon, Kloza mencatat angka tersebut terbantu oleh harga tinggi di tempat-tempat seperti California. Sementara, harga rata-ratanya berada di US$ 3,99.
Di sisi lain, beberapa analis berpendapat harga minyak akan terus turun, terutama saat musim mengemudi di musim panas berakhir. "Strategi ini memiliki lebih banyak ruang untuk dijalankan," tutur Kloza.
Presiden Perusahaan Konsultan Lipow Oil Associates, Andy Lipow memperkirakan, harga gas rata-rata akan turun menjadi US$ 4,10 per galon dalam tujuh sampai 10 hari ke depan dan mencapai US$ 4 pada Hari Buruh di AS.
Sementara itu, harga minyak dunia jatuh pada Rabu lalu. Kondisi ini dipicu oleh laporan pemerintah yang mengungkapkan peningkatan tak terduga dalam persediaan minyak mentah dan bensin.
Harga minyak mentah AS turun 4% menjadi US$ 90,66 per barel dan menjadi yang terendah sejak 10 Februari, dua minggu sebelum Rusia menyerang Ukraina. Minyak mentah Brent yang merupakan patokan dunia turun lebih dari 3%.
Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global telah mendorong harga minyak lebih rendah dalam beberapa hari dan minggu terakhir. Sejak ditetapkan pada US$ 123,70 per barel pada 8 Maret harga, minyak AS turun 27%.
Lebih lanjut, harga minyak pun turun pada Rabu setelah Energy Information Administration (EIA) mengatakan, persediaan minyak mingguan melonjak 4,5 juta barel pekan lalu. Stok bensin juga mengalami sedikit peningkatan.
Harga minyak awalnya naik pada Rabu setelah OPEC+ mengumumkan kesepakatan untuk meningkatkan produksinya mulai September. Sementara, jumlah tersebut merupakan peningkatan terkecil berdasarkan persentase dalam sejarah OPEC.(dtf)