Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Wakil Bupati Tapanuli Utara, Sarlandy Hutabarat, bersama Ketua DPRD Poltak Pakpahan didampingi Kadis Kesehatan Sudirman Manurung dan Kadis PPKBP 3 A Donna Situmeang beserta Tim Percepatan Penurunan Stunting Taput berdiskusi dalam Aksi "Rembuk Stunting" ke-3, di Gedung Kesenian Sopo Partungkoan Tarutung, Kamis (4/8/2022).
Aksi rembug juga dihadiri para staf ahli bupati, asisten, pimpinan perangkat daerah, camat, kepala desa dan tenaga ahli pendamping se Tapanuli Utara beserta, sejumlah asosiasi profesi kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Taput, Sudirman Manurung, menjelaskan, berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) menggambarkan prevelensi stunting tahun 2021 sebesar 26,7% atau turun dari SSGI tahun 2019 sebesar 42,19%. Ditargetkan tahun 2022 sebesar 23,46%.
"Tahun depan (tahun 2023) ditargetkan sebanyak 36 desa yang menjadi lokasi fokus atau lokus stunting," jelas Sudirman Manurung.
Wakil Bupati Taput, Sarlandy Hutabarat menekankan dalam upaya menekan angka stunting membutuhkan keseriusan serta komitmen seluruh komponen, termasuk 11 perangkat daerah yang dihunjuk sebagai pengampu.
"Rembuk stunting sebagai aksi ke-3 saat ini harus kita seriuskan sebagai jawaban atas tantangan yang sedang dihadapi. Penanganan penurunan stunting ini sebagai super prioritas pembangunan nasional, karena dinilai menjadi langkah awal bagi masa depan negara kita menjadikan generasi emas," tandasnya.
Perjuangan, kata Sarlandy Hutabarat, masih panjang dimana data stunting nasional berada diangka sebesar 24%.
"Tapanuli Utara harus bisa berada di bawah angka nasional tersebut. Untuk itu seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting perlu melakukan rembuk menentukan aksi termasuk oleh 11 Perangkat Daerah yang dihunjuk sebagai pengampu," imbuhnya.
Wakil bupati mengingatkan Lokus harus jelas, data personal harus lengkap 'by name by address' serta pendataan harus akurat dan tidak ada pembohongan demi masa depan generasi muda Taput.
"Semua harus sepemahaman apa itu stunting dan apa yang harus dilakukan untuk pencegahan serta penanganan stunting," ucapnya.
Dilaporkan, Wakil Bupati Taput Sarlandy Hutabarat sekaligus kapasitasnya selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Tapanuli Utara bersama perwakilan undangan menandatangani "Komitmen Bersama Aksi Korvegensi Percepatan Penurunan Stunting" di Kabupaten Tapanuli Utara.
Diskusi dipandu Asisten Pemerintahan dan Kesra Parsaoran Hutagalung dan penguatan melalui paparan dua narasumber, yakni Kepala Bappeda Provsu (mewakili) Abdul Harahap dan Kepala Dinas PPKBP3A Taput Donna Situmeang.