Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2022 tercatat 5,44%. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pertumbuhan ini disebabkan oleh faktor domestik dan global.
Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan secara global gangguan rantai pasok dunia berdampak pda kenaikan harga komoditas unggulan Indonesia dan memberikan windfall terhadap kinerja ekspor.
Kemudian secara domestik, pelonggaran mobilitas penduduk dan momen hari raya idul fitri mendorong ekspansi konsumsi masyarakat sekaligus menjadi stimulus peningkatan suplai.
Gaji ke-13 kepada aparatur sipil negara (ASN) juga berdampak pada laju pertumbuhan konsumsi pemerintah pada kuartal II. Di tahun 2021, THR dan Gaji ke-13 dibayarkan pada bulan April dan Juni.
"Namun di tahun 2022, THR diberikan di bulan April, sementara Gaji ke-13 dibayarkan pada bulan Juli, sehingga memberikan base-effect pada pertumbuhan konsumsi pemerintah pada kuartal II," tulis keterangan resmi Kementerian Keuangan, dikutip Sabtu (6/8/2022).
Mobilitas dan konsumsi masyarakat yang meningkat tinggi pada momen lebaran menopang kuatnya sektor perdagangan. Keberlanjutan pemulihan dua sektor utama penopang pertumbuhan ini juga tercermin dari kinerja penerimaan perpajakan masing-masing sektor yang rata-rata tumbuh 56,3% dan 78,4% (yoy) pada kuartal II.
Sektor konstruksi tumbuh sebesar 1% (yoy) pada kuartal II 2022. Aktivitas konstruksi masih didukung pertumbuhan kredit konstruksi yang tumbuh positif dalam beberapa bulan terakhir.
Percepatan pembangunan proyek strategis pemerintah dan pemulihan aktivitas pembangunan oleh swasta diharapkan mampu terus menjadi pendorong kinerja sektor konstruksi ke depan.
Normalisasi aturan mudik lebaran seiring semakin terkendalinya pandemi COVID-19 mendorong tingginya pertumbuhan sektor transportasi dan penyediaan akomodasi makan minum.
Relaksasi aturan perjalanan yang mendorong peningkatan konsumsi masyarakat, terutama di masa Ramadhan dan Lebaran, serta kinerja ekspor komoditas unggulan yang masih sangat kuat menjadi faktor kunci pendorong pertumbuhan triwulan ini. Aktivitas konsumsi masyarakat meningkat pesat pada periode bulan Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri.
Konsumsi rumah tangga tumbuh 5,5% (yoy) pada kuartal II, setelah pada triwulan sebelumnya sempat tersendat akibat penyebaran varian Omicron.
Selain itu, antusiasme masyarakat yang sangat tinggi dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri tahun ini juga berperan krusial dalam menopang kuatnya aktivitas konsumsi masyarakat.
Aktivitas mudik lebaran sempat tertahan selama dua tahun ke belakang karena tingkat penyebaran kasus COVID-19 yang masih tinggi sementara vaksinasi masih relatif rendah.
Di kuartal II-2022, berkat partisipasi masyarakat dalam program vaksinasi dan tingkat penyebaran COVID-19 yang terkendali, aktivitas mudik dapat berjalan dengan lancar.(dtf)