Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Tak semua film dinikmati benar-benar oleh para aktor, ada beberapa yang memberikan kesan buruk bahkan mereka menolak untuk membahasnya sama sekali. Jason Momoa pun merasakan hal tersebut dalam sebuah proyek film kolosalnya pada 2011, apa itu?
Dalam sebuah wawancara bersama GQ, bintang Aquaman itu mengatakan jika dirinya beberapa kali terjebak dalam produksi yang sangat buruk dan satu-satunya yang disebut olehnya adalah remake dari Conan the Barbarian yang dulu dibintangi oleh Arnold Schwarzenegger pada 1982.
"Aku sudah menjadi bagian beberapa (produksi) yang benar-benar kacau, dan filmnya menjadi tak terkontrol. Conan salah satunya. Itu adalah pengalaman yang paling kuingat, aku diajak dan diperlakukan seperti sampah," tuturnya.
Film Conan The Barbarian memang mengalami kendala sejak sebelum produksi dimulai. Film tersebut sebelumnya dimiliki oleh Warner Bros, lalu beralih ke Nu Image dan akhirnya hak ciptanya dibeli oleh Lionsgate yang kemudian serius menggarapnya.
Lionsgate pun memilih Brett Ratner sebagai sutradaranya dan mereka pun meng-casting Jason Momoa pada Januari 2010 untuk peran utama yakni Conan the son of Corin. Tak butuh waktu lama, syuting pun dimulai pada 15 Maret dan berakhir di 5 Juni.
Sayangnya film tersebut tak sesukses yang diharapkan, apalagi menyaingi raihan film Arnold Schwarzenegger. Mereka hanya meraup 48 juta USD sementara budget yang dikeluarkan lebih dari 90 juta USD. Bahkan film tersebut menuai kritikan pedas dari beragam media serta situs-situs film seperti Rotten Tomatoes yang hanya memberikan 25 persen rating saja.
Untungnya tak butuh waktu lama bagi Jason Momoa untuk bangkit karena ia langsung ditawari tampil sebagai Khal Drogo di Game of Thrones. Penampilannya di sana pun menjadi awal-awal kebangkitan dari karirnya hingga akhirnya menjadi Aquaman di DC Extended Universe. dtc