Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat (Forkala) Kota Medan menggelar diskusi dalam refleksi budaya di HUT ke-77 RI, yang digelar di Kantor Forkala Medan, Jalan Beringin Raya, Medan, Senin (15/8/2022), dengan pembicara Prof DR Robert Sibarani MS dan sebagai moderator Prof DR I Wayan Dirgayasa MA.
Sekretaris Forkala Kota Medan, Arwin Harahap pada diskusi itu dalam keterangannya kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (16/8/2022) menyebutkan, kebudayaan merupakan suatu kekuatan yang luar biasa, khususnya dalam pembangunan dan globalisasi saat ini.
Maka sesuai tema besar Hari Ulang Tahun (HUT) ke 77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) adalah 'Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat', Kota Medan sebagai miniaturnya Indonesia, menjadi fakta yang tidak dapat dielakkan dan bagian dari konsekuensi yang besar. Kota Medan saat ini didiami dari 24 etnis, baik etnis asli (tempatan) dari Sumatera Utara maupun pendatang dari nusantara dan mancanegara.
"Keanekaragaman etnik dan budaya ini menjadi Kota Medan sebagai wadah sehingga harus dibangun jembatan emas kebersamaan di atas perbedaan yang ada di tengah masyarakat. Itulah tentunya yang kita harapkan dalam mengisi kemerdekaan ini," ujar Arwin.
Sementara, Ketua Umum Forkala Kota Medan, Datoq Adil Haberham menyatakan, HUT ke 77 RI menjadi urgen sekaligus refleksi bagaimana budaya dan etnik yang ada di Kota Medan harus ditempatkan. Melayu Deli sebagai beranda budaya Kota Medan, bersama etnis lainnya, harus merumuskan ketahanan budaya yang memberikan manfaat besar bagi pembangunan, khususnya di Kota Medan.
"Tentunya ada peluang dan tantangan dalam mengimplementasikannya," ujar Datoq Adil.
Dalam diskusi tersebut, Prof DR Robert Sibarani MS menekankan pada pentingnya mencintai produk dalam negeri.
"Dengan mencintai produk dalam negeri, sama artinya dengan mencintai budaya kita sendiri," ucap Guru Besar Kebudayaan Universitas Sumatera Utara ini.
Seperti diketahui, Forkala Kota Medan berisikan tokoh-tokoh ada dari berbagai etnis di ibukota Sumatera utara ini masing-masing:
Datoq Adil Haberham mewakili etnis Melayu, Pdt Sadakata Ginting (Karo), Lister Berutu (Pakpak), Syahrin Husin Lubis (Mandailing), Prof Ahmad Laut Hasibuan (Padanglawas), Ir Indra Oloan Nainggolan MSi (Batak Toba), Drs Martinus Lase MAP (Nias), Dr Abdul Rajab Pasaribu MM (Sibolga).
Kemudian, H Benny Soebardjo SH (Jawa), Dr dr Delyuzar(Minangkabau), Darsen Song (Tionghoa), H Marwan Bugis (Bugis), Iskandar (Banjar), Matha Riswan (Tamil), Ince Wea (Papua), H Rolly Piay (Minahasa), Arwin Harahap (Angkola), Prof I Wayan Dirhayasa (Bali), Fitri Noya (Maluku), Prof Dr Hasyim Purba (Simalungun), Farid Bashel (Arab), H T Bustami Usman (Aceh), DR Irwansyah (Betawi), Jejen Kusmawan (Sunda), dan perwakilan dari Forum Komunikasi Umat Beragama.