Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Gunungsitoli. Dalam beberapa kesempatan, pemerintah menyuarakan adanya potensi krisis pangan dalam beberapa waktu ke depan, diakibatkan situasi geopolitik sehingga diminta masyarakat bersiap. Menanggapi hal tersebut, tokoh masyarakat Dr Parlindungan Purba SH MH mengajak masyarakat Sumatra Utara (Sumut) untuk lebih memperkuat ketahanan pangan. Selain itu, kreatif dalam menyiasati segala sesuatu sehingga krisis pangan tidak berdampak besar.
"Masyarakat harus lebih sensitif dan memperkuat beberapa hal, ketahanan pertanian, peternakan bahkan kemapanan UMKM. Dengan demikian hempasan badai ekonomi tidak berpengaruh banyak," kata Parlindungan Purba kepada wartawan, di Gunungsitoli, Selasa (16/8/2022).
Oleh karena itu, ia berharap masyarakat petani agar lebih menekuni sistem pertanian dan peternakan organik yang dinilai efektif dan efisien karena mampu memberikan keuntungan ganda. Lahan-lahan tidur yang selama ini tidak produktif, menurutnya, perlu diolah secara intensif, sehingga dengan meningkatnya komoditas pertanian, harga akan stabil serta mendukung swasembada.
Lebih lanjut dikatakan, sementara pemerintah sebagai pihak yang memiliki anggaran harus melakukan support dana secara terstruktur. Melakukan pembenahan dengan menyediakan infratruktur pertanian, penyediaan benih hibrida hingga pupuk petani.
Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Pengusaa Indonesia (Apindo) Sumut ini juga meminta pemerintah harus menerima masukan masyarakat melalui Musrenbang, sebab usulan masyarakat merupakan kondisi riil dibawah yang akan menopang ketahanan perekonomian regional hingga nasional.
"Jadi bukan rahasia umum lagi ya, perang Rusia vs Ukraina menyebabkan dampak tidak baik. Banyak negara menghentikan ekspor bahan pangan, padahal kita mengimpor pangan hingga puluhan triliun rupiah dalam 1 semester," jelasnya sembari berharap masyarakat taat imbauan imbauan pemerintah.