Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dinas Kebudayaan Kota Medan bekerjasama bersama Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat (Forkala) Kota Medan, menggelar Focus Grup Diskusi (FGD) di Ruang Rapat 2 SMK Negeri 7 Medan, Jalan STM Medan, Kamis (18/8/2022) sore.
Dalam forum diskusi yang mengambil tema 'Inventarisasi Potensi Warisan Budaya Tak Benda Melayu Deli Medan' menghadirkan 5 pembicara, yakni Nasrul Hamdani dari Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPB) Aceh - Sumut, Dr Tengku Winona Emelia MHum, Dr. Dr. Rosramadhana MSi, Tengku Moharsyah dan Ifan (Tokoh Masyarakat Labuhan Deli), dengan moderator Dr Wardayani SE MSi.
Mereka masing-masing menguraikan secara spesifik Warisan Budaya Tak Benda yang dimiliki Etnik Melayu Deli, seperti tarian atau musik, tradisi lisan, permainan tradisional, makanan dan adat istiadat.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Forkala Kota Medan Datoq Adil Freddy Haberham SE, menekankan pentingnya menginventarisir warisan budaya yang ada di Kota Medan, terutama Etnik Melayu Deli Kota Medan, sebagai etnik asli Kota Medan.
"Forkala harus lebih banyak berbuat untuk bangsa dan negara ini, terutama dalam pelestarian budaya yang ada di Kota Medan. Untuk itu, ke depannya Forkala bersama Dinas Kebudayaan Kota Medan akan melakukan kajian khusus untuk menentukan Warisan Budaya Tak Benda, sehingga dapat diajukan ke Kementerian Kebudayaan," kata Datoq Adil didampingi Sekretaris Umum Forkala Kota Medan Arwin Harahap.
Sementara, Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Medan, Yulinar Usman menyatakan, pihaknya senantiasa membina dan mengembangkan budaya yang ada di Kota medan, baik yang berbentuk benda maupun warisan budaya tak benda.
Ia juga mengaku, Dinas Kebudayaan Medan akan segera menginventarisir Warisan Budaya Tak Benda yang ada di Kota Medan, sehingga dapat lestari dan dikenal oleh generasi selanjutnya.
"Dengan bantuan dari Forkala Kota Medan, harapan besar dari kami (Dinas Kebudayaan Kota Medan), tentunya dengan melakukan kajian khusus, akan diperoleh warisan budaya tak benda yang terinventarisir," sebut Yulinar Usman.