Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Suhu politik di Provinsi Sumatera Utara menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernurSumut (Pilhgubsu) 2024 mendatang, terus menghangat. Sejumlah tokoh terus mencitrakan diri di masyarakat, baik lewat aksi sosial, mengunjungi (blusukan) ke masyarakat dan kegiatan ibadah, hingga aktif di jejaring media sosial.
Yang paling ramai disoroti saat ini adalah rivalitas antara Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah. Mereka berdua saat ini adalah Gubernur Sumut dan Wakil Gubernur Sumut.
Namun banyak pihak yang memprediksi Edy Rahmayadi dan Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, tidak akan maju bareng lagi di Pilgub Sumut 2024 mendatang.
Prediksi itu tidak terlepas dari manuver yang dilakukan keduanya. Edy Rahmayadi misalnya terus mendekati masyarakat lewat program pembangunnnya, bersamaan dengan kapasitas sebagai Gubernur Sumut.
Selain itu, Edy Rahmayadi aktif menghadiri undangan kegiatan kelompok masyarakat, termasuk dalam kegiatan sosial keagamaan.
Ia juga dikenal sosok yang dekat dengan para tokoh agama serta membangun komunikasi positif dengan partai politik.Semua kegiatannya, terdokumentasikan menarik di media sosialnya.
Hal yang sama juga dilakukan Ijeck. Bedanya Ijeck terus juga bergerilya meraup simpati masyarakat, mengingat posisinya yang juga sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumut.
Di berbagai komunitas, Ijeck aktif juga hadir. Ia juga dikenal sosok yang santun dan seorang dermawan juga. Banyak pembangunan rumah ibadah, yang dibantunya. Media sosialnya juga diwarnai informasi aktivitasnya sehari-hari.
Padatnya kegiatan Edy dan Ijeck, tak jarang dinilai publik sebagai upaya pencitraan untuk merebut simpati. Bahkan dipersepsikan juga bahwa keduanya tidak lagi sejalan, atau tidak lagi seperti di awal masa awal keduanya menjabat.
Belakangan keduanya digambarkan publik berseberangan, puncaknya dalam hal proyek jalan dan jembatan Sumut Rp 2,7 triliun, proyek multiyears dari APBD Sumut tersebut.
Edy disebut mengata-ngatai Golkar Sumut dalam suatu acara di Langkat belum lama ini, perihal tidak mendukung proyek Rp 2,7 triliun.
Pernyataan Edy itu kemudian diprotes keras DPD Golkar Sumut lewat Sekretaris Datok Ilhamsyah, yang bahkan siap melawan siapa saja yang bermaksud menghina partai.
Meski diisukan publik keduanya telah retak, namun baik Edy Rahmayadi maupun Ijeck, sama-sama menegaskan hubungan keduanya baik-baik saja.
Hal itu ditegaskan Edy dan Ijeck wartawan usai pelantikan Sekdaprov Sumut, Arief Sudarto Trinugroho, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (19/08/2022).
"Jabatan gubernur dan wakil gubernur itu seperti layaknya suami dan istri," kata Edy Rahmayadi didampingi Ijeck menanggapi isu keretakan itu.
Hal yang sama juga dikatakan Ijeck. "Biarlah itu punya hak masing-masing menilai, tapi sampai hari ini silaturahim kami tetap baik dan juga Pemprov Sumut tetap berjalan sesuai aturan dan tujuannya," tegas Ijeck.
Lalu soal bagaimana peluang mereka untuk kembali lagi maju bareng di Pilgub Sumut 2024 mendatang, Edy Raymayadi memberikan jawaban yang normatif saja.
"Bisa jadi jabatan politik bisa bersama dan bisa tidak bersama, itu tergantung nanti dipikirkan berikutnya," ujar Edy Rahmayadi.
Sementara itu Ijeck tidak berbicara soal peluang mereka berdua maju lagi. Namun ia menegaskan bahwa Partai Golkar menargetkan kemenangan pada Pemilu 2024.
"Selagi tugas tangung jawab saya di pemerintahan tidak terganggu, saya masih menyempatkan diri sebagai tugas saya juga bertangguhg jawab untuj membesarkan partai politik yaitu Golkar, karena saya mengamanahkan, diamanahkan untuk menjadi Ketua Golkar Sumut. Dan target politik kami jelas partai politik untuk memenangkan Pemilu 2024, jadi kami pun tidak mau menyia-nyiakan waktu yang ada pada diri saya," tegas Ijeck.