Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Siantar. Serapan anggaran di Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara di tahun 2022 semester I hanya 2,21% atau Rp 2,1 miliar. Hal itu menjadi sorotan Partai Golkar di legislatif.
Anggota DPRD Siantar dari Fraksi Golkar meminta agar Plt Wali Kota Susanti Dewayani memaksimalkan kinerja anak buahnya.
“Hal ini menunjukkan ketidakmampuan OPD dalam menjalankan roda organisasi yang dipimpinnya karena lemahnya serapan anggaran pada tahun anggaran 2022 ini. Sekaiatan dengan hal tersebut, kami memintakan agar Pemerintah Kota untuk segera memaksimalkan penyerapan anggaran," ucapnya.
Senada dengan itu, Wakil Ketua DPRD Mangatas Silalahi menilai jika serapan anggaran di Pemko Siantar kecil karena banyak pihak yang campur tangan.
Ketua DPD Partai Golkar itu mencontohkan, jika setiap OPD yang didominasi masih berstatus pelaksana tugas harus melapor ke seseorang yang disebutnya 'panglima talam'.
"Tapi karena banyak orang-orang yang tidak paham pemerintahan, orang yang diluar sistem, buat aja situ (namanya) panglima talam," sebutnya.
Para anak buah Susanti Dewayani itu, lanjut Mangatas terlalu banyak diintervensi oleh panglima talam terbuat untuk menggunakan anggaran.
"Contoh anggaran di Diaperindag, terlalu banyak bergeser ke Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional. Daerah). Mana ada dulu anggarannya itu," terangnya.
Sekedar diketahui, Dekranasda saat ini berkantor di bekas Kantor Pariwisata Jalan Merdeka, Kecamatan Siantar Barat. Dekranasda dipimpin Erizal Ginting yang tak lain merupakan suami dari Susanti Dewayani.