Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tingkat inflasi Provinsi Sumatera Utara tembus sampai 5,6% saat ini. Gubernur Sumut, Edy Raymayadi, geram dengan kondisi inflasi tinggi itu.
Memang Sumut tidak masuk 5 besar provinsi penyumbang inflasi nasional atau tepatnya di posisi 12, namun Edy Rahmayadi mengingatkan tingkat inflasi 5,6% itu mengkhawatirkan untuk ekonomi Sumut.
"Dari 4,2 naik ke 5,6 inflasi ini. Ini sudah cukup mengkhawatirkan walaupun kita masih berada di masuk 12 provinsi," ujar Edy Rahmayadi menjawab wartawan usai pelantikan Wali Kota Tanjungbalai dan Pematangsiantar di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (22/08/2022).
Bersama Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, dan Sekdaprov Sumut, Arief Sudarto Trinugroho, Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan penyebab inflasi Sumut itu di antaranya permasalahan penyerapan anggaran.
Pemprov Sumut sendiri melalui seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), baru berhasil menyerap anggaran belanja APBD Sumut 2022 sebesar 38% hingga bulan Agustus. Sementara Pemkab dan Pemko rata-rata 35%.
"Persoalan pertama adalah penyerapan. Penyerapan anggaran itu kita masih berada di 35 persen yang paling tinggi, anggaran APBD untuk tahun 2022 di bulan Agustus ini, baru di 35 persen," jelas Edy.
Penyebab kedua adalah karena pasokan terbatas bawang merah dan cabai merah. "Kedua persoalan itulah yang membuat inflasi semakin parah, inflasi ini tak boleh main main," jelas Edy.
"Kalau ini terus kita tak punya cadangan devisa kita tak punya kekuatan, kita sulit. Untuk itu nanti rakyat yang sengsara, inflasi itu, banyak barang sedikit duit, yang susah orang mau makan nanti kurang," jelas Edy lagi.
Karena itu, lanjut Edy Rahmayadi, akan digelar rapat koordinasi Kamis (25/08/2022) mendatang untuk mengendalikan inflasi tinggi di Sumut. Rapat akan diikuti OPD provinsi dan kabupaten/kota, bersama BI dan Polda Sumut serta stakehokder lainnya.
Khususnya terkait penyerapan anggaran belanja OPD Pemprov Sumut yang masih 38%, Gubernur Edy berjanji akan melakukan edukasi dan evaluasi.
"Kalau provinsi baru 38 persen, rendah sekali ini sudah bulan Agustus, faktornya, ini sedang dievaluasi oleh Kapolda dan BPK, DPRD, kenapa dia begitu," jelasnya.
Edy mengakui ada ketakutan para OPD Pemprov Sumut dalam penyerapan anggaran belanjanya. "Kalau dia tidak mengerti kita berikan edukasi, tapi kalau ceroboh karena dia malas, atau segala adapun bentuknya, kita cari orangnya yang mau kerja," pungkas Edy.