Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Fraksi PDIP DPRD Sumatera Utara (Sumut) merasa prihatin dengan lambatnya gerak pembangunan dan pertumbuban ekonomi Sumut. Hal tersebut disampaikan anggota Fraksi PDIP, Penyabar Nakhe dalam pandangan umum terhadap Ranperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2022, di Sidang Paripurna DPRD Sumut, Rabu (24/8/2022).
Pertumbuhan ekonomi Sumut, beber Penyabar, sebesar 3,90 % (year of year), masih di bawah pertumbuhan rata-rata ekonomi nasional sebesar 5,01% pada periode yang sama. Angka kemiskinan Provinsi Sumut tercatat sebanyak 1,27 juta jiwa atau 8,42 %, angka yang sangat tinggi, di tengah potensi sumber daya alam yang begitu menjanjikan untuk seluruh rakyat Sumut hidup sejahtera dan bermartabat.
"Kami minta Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Pemprovsu) yang dipimpin Gubernur Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajeksah lebih serius dan bekerja keras meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga menjadi di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional di tahun depan," kata Penyabar.
Penyebar mengatakan, di masa waktu yang hanya menyisakan satu APBD lagi yaitu tahun 2023, gubernur dan wakil gubernur harus berkonsentrasi pada pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang sudah canangkan.
"Sebaiknya Gubsu dan Wagubsu tidak dulu berpikir tentang pemilihan Gubsu ke depan, sehingga seluruh waktu dan energinya dihabiskan hanya untuk proses pencitraan dengan hanya menghadiri acara-acara seremonial," ujarnya.
Fraksi PDIP juga meminta, Gubsu dan Wagubsu mencermati ancaman krisis pangan dan inflasi sebagai dampak dari krisis global. Pemprov Sumut dalam pengalokasian APBD perubahan tahun anggaran 2022 sebaiknya ditujukan pada kegiatan ekonomi produktif terutama sektor pertanian, perkebunan dan perikanan, pungkasnya.