Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga tanda buah segar (TBS) di Sumatra Utara (Sumut) terus melanjutkan tren kenaikan dan sudah tembus Rp2.310/kg dari pekan lalu Rp2.020/kg. Selain karena stok CPO di tangki-tangki Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sudah semakin terkuras, kebijakan penghapusan pungutan ekspor CPO dan turunannya juga ikut berkontribusi dalam mendongkrak harga jual sawit.
Secara rinci, harga TBS di 15 daerah penghasil sawit di Sumut pekan ini yakni:
1. Langkat Rp2.310/kg
2. Deli Serdang Rp1.750/kg
3. Serdang Bedagai Rp1.970/kg
4. Simalungun Rp1.980/kg
5. Batubara Rp1.850/kg
6. Asahan Rp1.880/kg
7. Labuhanbatu Utara Rp1.970/kg
8. Labuhan Batu Rp1.985/kg
9. Labuhanbatu Selatan Rp1.975/kg
10. Padanglawas Utara Rp2.020/kg
11. Padanglawas Selatan Rp2.100/kg
12. Tapanuli Selatan Rp1.895/kg
13. Tapanuli Tengah Rp1.890/kg
14. Mandailing Natal Rp1.870/kg
15. Pakpak Bharat Rp1.800/kg
Sementara itu, untuk harga rata-rata TBS di daerah penghasil sawit di Sumut pekan ini berkisar Rp1.800 hingga Rp2.310 dari pekan lalu Rp1.700 hingga Rp2.020/kg.
Menurut Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, harga TBS di tingkat petani yang terus naik memang salah satunya disokong stok CPO di PKS yang semakin habis setelah sempat penuh akibat larangan ekspor CPO.
"Pekan ini sudah ada tiga daerah yang mendapatkan harga di atas Rp2.000/kg. Kami sangat berharap harganya pekan depan naik lagi dan mudah-mudahan bisa mendekati level Rp3.000-an/kg," katanya, Rabu (24/8/2022).
Dikatakan Gus, meski untuk mencapai level Rp3.000-an/kg masih jauh, tapi petani optimis bisa kembali mendapatkan harga itu jika melihat tren kenaikan beberapa pekan ini. Hal itu memang perlu konsistensi agar TBS tidak anjlok lagi.
Gus menambahkan, optimisme petani juga masih ditopang penghapusan pungutan ekspor CPO dan turunannya. "Jadi saat tangki CPO di PKS sudah terkuras, masih ada penghapusan pungutan ekspor CPO. Ini yang membuat kami (petani-red) masih optimis harga terus naik pekan depan," kata Gus.