Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengakui satu warganya tewas baru-baru ini di Ukraina yang terus diinvasi pasukan Rusia. Pejabat Moskow mengklaim satu warga AS itu tewas saat ikut bertempur bersama militer Ukraina.
Seperti dilansir Reuters dan CBS News, Sabtu (27/8/2022), seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyatakan para pejabat AS tengah berkomunikasi dengan keluarga warga AS yang tewas di Ukraina itu dan memberikan bantuan konsuler.
Identitas warga AS yang tewas di Ukraina itu tidak disebut lebih lanjut. Departemen Luar Negeri AS juga tidak mengomentari klaim Moskow yang menyebut warga AS itu tewas saat bertempur bersama militer Ukraina.
"Kami juga sekali lagi menegaskan agar warga negara AS tidak bepergian ke Ukraina karena adanya konflik bersenjata aktif dan penargetan warga AS di Ukraina oleh para pejabat keamanan pemerintah Rusia," demikian pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri AS itu.
"Warga negara AS di Ukraina harus segera pergi jika situasinya aman untuk melakukannya dengan menggunakan setiap opsi transportasi darat komersial atau pribadi yang tersedia," imbuh pernyataan itu.
Media Newsweek diketahui menjadi yang pertama melaporkan kematian terbaru seorang warga AS di tengah perang Ukraina, dengan mengutip klaim seorang pejabat Rusia yang menyebut seorang relawan AS tewas saat bertempur bersama militer Ukraina.
Gubernur wilayah Primorsky Krai di timur jauh Rusia, Oleg Kozhemyako, menyatakan anggota unit militer 'Tiger' dari areanya telah membunuh seorang warga AS dalam pertempuran. Kozhemyako menyebut warga AS itu sebagai 'tentara bayaran'.
"Tentara bayaran Amerika dihancurkan di Ukraina," klaim Kozhemyako dalam postingan Telegramnya pada Jumat (26/8) waktu setempat. Postingan itu disertai foto sebuah paspor AS dan sebuah tanda pengenal yang diterbitkan pemerintah Ukraina yang mengidentifikasi kewarganegaraan AS.
Diklaim juga oleh Kozhemyako bahwa warga AS itu tewas 'dalam bentrokan pertama segera setelah tiba di garis depan'.
Disebutkan juga bahwa warga AS itu tewas ketika 'sekelompok tentara bayaran yang terlatih dari berbagai negara' berupaya menyerbu posisi Rusia, namun 'serangan itu digagalkan, posisi dipertahankan'. Tidak disebutkan lebih lanjut di mana atau kapan pertempuran itu terjadi.
Seorang pejabat AS, yang tidak disebut namanya, menuturkan kepada CBS News bahwa pihaknya tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut soal warga AS yang tewas di Ukraina itu, karena menghormati privasi keluarganya.(dtf)