Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menginstruksikan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Sumut menanam tanaman pangan di pekarangan rumah.
Gubernur Edy Rahmayadi meminta agar ditanami cabai merah dan cabai rawit minMedanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menginstruksikan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Sumut menanam tanaman pangan di pekarangan rumah.imal di 10 polybag pada pekarangan rumah masing-masing.
Instruksi tersebut sudah diperintahkannya kepada Sekdaprov Sumut, kepada pejabat eselon II hingga staf ahli untuk mensosialisasikan instruksi itu kepada seluruh ASN Pemprov Sumut.
"Kalian dengar ini semua, seluruh ASN di rumahnya harus ada polybag-polybag minimal 10 polybag untuk menanam cabai merah dan cabai rawit," ujar Edy Rahmayadi saat memberi arahan kepada 123 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemprov Sumut, yang dilantiknya, Jumat (02/09/2022).
Mantan Pangkostrad itu menegaskan semua ASN harus menurutinya. Kepada personil TNI dan Polri juga, ia berharap gerakan menanam cabai merah dan cabai rawit minimal dalam 10 polybag itu dapat dilakukan.
Menurut Edy hal itu penting. Sebab saat ini Sumut masih kekurangan bahan pangan. Apalagi dalam 3 bulan ke depan, ia memprediksi akan terjadi jrisis pangan di Sumut. Sehingga antisipasi mulai saat ini harus dilakukan.
"Prediksi saya, prediksi dari BI, prediksi dari ekonom-ekonom kita, di bulan 11, bulan 12, kita akan krisis pangan, di antaranya adalah bawang merah, cabai merah, cabai rawit," ujar Edy.
Untuk itu, sambung Edy Rahmayadi, ia menegaskan kembali seluruh ASN melakukan instruksi itu. "Lakukan ini, awasi dan pastikan kalian semua melakukan dengan serius," tegas Edy.
"Kalian rawat dan tiga bulan yang akan datang pada saat orang susah bahan-bahan pokok yang saya sebut tadi, kalian sudah ada di rumah kalian sehingga kalian tidak membebani kebutuhan rakyat, syukur-syukur rakyat juga melakukan itu hingga itu tidak terbebani karena dengan krisis pangan ini, ini akan menyulitkan kita," ujar Edy lagi.
Menjawab wartawan usai pelantikan, Gubernur Edy didampingi Sekdaprov Sumut, Arief Sudarto Trinugroho, menyoroti permainan tengkulak dalam pasokan komoditas pangan di Sumut ini, seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih.
Hal ini, membuat stok surplus tapi ketersediaan terbatas di pasar-pasar tradisional. Dampaknya menurut Edy membuat harga kebutuhan pokok tersebut, menjadi mahal dan memicu inflasi meningkat di Provinsi ini.
Atas hal itu, ia mengatakan harus diambil langkah untuk mengintervensi permainan tengkulak tersebut. "Ini kelemahan yang perlu kita evaluasi, memang kelihatan saat terjadi krisis. Kalau sedang baik-baik saja, ini tidak terlihat," sebut Edy.
Ia mengungkapkan Pemprov Sumut harus melakukan perbaikan tata niaga untuk dapat mengendalikan permainan tengkulak dalam distribusi pasokan kebutuhan pokok tersebut.
"Tata niaga yang mengatur ada BUMD, legalitas ada di dalam perda, sudah mengatur sampai tingkat bawah. Kapan mengatur rakyat sebagai petani, menyiapkan kepentingan-kepentingan bahan pokok dalam waktu tertentu," ujar Edy.