Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemerintah Kota (Pemko) Medan diminta fokus menghadapi inflasi. Saat ini harga kebutuhan pangan banyak yang naik sementara daya beli masyarakat melemah. Pemko Medan di bawah kepemimpinan Bobby Nasution pun, diminta mengoptimalkan APBD untuk membantu perekonomian masyarakat.
Hal itu dikatakan anggota DPRD Medan, Dhiyaul Hayati merespon Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 500/4825/SJ tentang Penggunaan Belanja Tak Terduga dalam rangka pengendalian inflasi di Daerah yang dikeluarkan 19 Agustus 2022. Dalam surat itu Mendagri meminta para kepala daerah di seluruh Indonesia melakukan optimalisasi APBD untuk mengendalikan inflasi yang terjadi.
“Kami juga mengingatkan Pemko Medan untuk melakukan optimalisasi APBD yang terkait dengan pengendalian inflasi daerah. Antara lain menjaga keterjangkauan harga, daya beli masyarakat, kelancaran distribusi dan transportasi, kestabilan harga pangan, ketersediaan bahan pangan dengan kerja sama antar daerah. Pemko Medan wajib memberikan bantuan sosial untuk masyarakat yang rentan terhadap dampak inflasi,” kata Dhiyaul Hayati, Jumat (2/9/2022)
Dhiyaul menegaskan Pemko Medan harus melakukan upaya pengendalian inflasi melalui dinas terkait. Antara lain pengadaan pasar murah dan menjaga kestabilan harga. Selain itu, Pemko Medan, sebut Dhiyaul, harus mengeluarkan hak-hak masyarakat yang tertunda. Bansos dan insentif untuk guru honor segera dicairkan. Kemudian belanja tak terduga bisa digunakan untuk beberapa program pengendalian inflasi daerah jika belum dianggarkan, ungkapnya.
"Saat ini Pemko Medan harus lebih bijaksana menyerap APBD dan lebih berempati kepada kesulitan rakyat. Program-program yang sifatnya seremonial, lebih baik dikesampingkan dan fokus pada permasalahan masyarakat. Masyarakat sangat membutuhkan bantuan pemerintah," tandas Dhiyaul.