Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Setelah kenaikan harga BBM pada hari Sabtu kemarin, tarif angkutan barang khususnya bahan pangan langsung melakukan penyesuaian. Besaran kenaikannya dikisaran 20% hingga 23%. Misalnya beberapa pengangkut barang bahan pangan Medan dari Kabupaten Karo dan sekitarnya itu mengalami kenaikan sebesar 21%.
Untuk satu kali jalan (pulang - pergi), pickup pengangkut bahan pangan muatan 2-3 ton itu yang awalnya sebesar Rp700.000-an, saat ini sudah dinaikkan menjadi Rp850.000-an. "Jadi kalau dikonversikan ke dalam bentuk harga barang, akan ada kenaikan sekitar Rp100 hingga Rp300/kg di tingkat pedagang besar. Atau bisa mencapai Rp500/kg tergantung jarak tempuhnya," jelas Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut yang juga pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Senin (5/9/2022).
Gunawan mengatakan, di tingkat pedagang pengecer kenaikannya bisa lebih tinggi, yakni berkisar Rp500 hingga Rp1.500/kg dari harga sebelumnya. Dan kemungkinan kenaikan lebih dari Rp1.500/kg juga berpeluang tercipta. Karena sangat tergantung dengan kapasitas pengangkutan barang dalam sekali jalan. Jadi semakin banyak muatan dalam satu kali pengangkutan, maka penambahan harga bisa semakin murah.
Kalau dari petani ke pedagang besar, katanya, ini umumnya muatan barang akan sangat besar dalam sekali jalan. Tetapi dari pedagang besar ke pedagang pengecer, ini muatannya bisa ditemukan hanya ratusan kilo saja, bahkan bisa dibawah 500 kg. Sementara biaya BBM-nya tidak jauh berbeda. Faktanya pedagang pengecer dari wilayah Binjai, Langsa, Langkat, Deliserdang, Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi, kerap berbelanja di pasar induk di Kota Medan.
"Potensi lompatan harga di tingkat pedagang pengecer di sejumlah wilayah tersebut tentunya akan lebih tinggi dibandingkan dengan pedagang pengecer di wilayah Kota Medan. Tetapi bukan berarti semua harga kebutuhan pangan masyarakat akan naik semuanya. Beberapa komoditas seperti cabai masih tetap berpeluang turun nantinya meskipun harga BBM sudah dinaikkan," kata Gunawan.
Pada hari ini, dari pantauan PIHPS di wilayah Sumut, terjadi kenaikan rata-rata pada beberapa komoditas pangan seperti beras naik Rp200/kg, daging ayam naik Rp1.750/kg, daging sapi naik hampir Rp3.000/kg, telur ayam naik Rp800/kg, bawang merah naik hampir Rp3.000/kg, bawang putih naik Rp2.000/kg, cabai rawit naik lebih dari Rp3.000/kg, minyak goreng curah naik Rp250/kg, gula pasir naik Rp150/kg, cabai merah naik lebih dari Rp3.000/kg.
"Untuk cabai, potensi turunnya masih sangat terbuka lebar, khususnya di bulan September ini," kata Gunawan.
Sementara itu, harga komoditas pangan di Kota Medan relatif lebih stabil dibandingkan dengan harga rata-rata di Sumut. Namun secara keseluruhan, kata Gunawan, dampak dari kenaikan harga BBM terhadap harga pangan di Sumut saat ini masih terbilang wajar.