Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Nelayan Kota Medan, baik yang menggunakan bahan bakar solar maupun pertalite untuk mesin di bawah 5 ton kondisinya semakin terjepit pasca naiknya harga BBM yang ditetapkan oleh pemerintah.
Somat (47) warga Jalan Young Panah Hijau, Kecamatan Medan Marelan kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (6/9/2022), menyebut, ada ribuan nelayan kecil di wilayah utara Kota Medan mengharapkan BBM subsidi agar agar benar-benar mereka dapatkan, sehingga nelayan dapat melaut tanpa harus membeli BBM di atas harga standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Nelayan kecil banyak yang tidak melaut, kami memaksakan diri melaut, karena kebutuhan keluarga, sekarang ditambah lagi naiknya harga BBM, sementara hasil tangkapan yang kami peroleh sangat minim," ujar ayah tiga orang anak tersebut.
Ketua HNSI Kota Medan, Abdul Rahman, mengakui, selain biaya yang harus dikeluarkan nelayan sekali melaut juga tinggi, dan salah satunya akibat tidak adanya stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) di kawasan utara Kota Medan.
Kondisi tersebut mengakibatkan para nelayan kecil harus membeli BBM dari para agen dengan harga relatif tinggi, walau hasil tangkapan belum diketahui.
"Walau BBM subsidi jenis solar Rp 6.800 per liter saat ini, tapi nelayan kecil tidak bisa beli di SPBU. Sementara SPBU tidak melayani nelayan yang pakai jeriken, termasuk harga pertalite yang dibeli nelayan di luar SPBU pasti lebih mahal," katanya.
Dikatakan, saat ini ada sekitar 13.000 nelayan kecil di utara kota Medan dengan kapal ukuran 5 gross ton ke bawah yang melaut hingga empat mil dengan menggunakan mesin dompeng.
Belasan ribu nelayan kecil itu dominan berpangkalan di Jalan Young Panah Hijau, Kelurahan Labuhandeli Kecamatan Medan Marelan, Kelurahan Nelayan Indah dan Kelurahan Pekan Labuhan di Kecamatan Medan Labuhan. Silain itu, di Kelurahan Bagan Deli, Belawan Lama, Gudang Arang dan Uni Kampung di Kelurahan Belawan I, Kelurahan Belawan II, Kelurahan Belawan Bahagia, dan Kelurahan Belawan Bahari di Kecamatan Medan Belawan.
"Solusi yang kita tawarkan, bagaimana pemerintah bisa mendirikan SPBU mini di kawasan nelayan. Tinggal yang mengelola dan cara mendapatkan pasokan BBM subsidi lagi," tandas Atan sapaan akrab Abdul Rahman.