Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kenaikan harga BBM dipastikan bakal mempengaruhi kinerja ekonomi ke depan, termasuk di Sumatra Utara (Sumut). Ada beberapa hal terkait ekonomi di wilayah Sumut yang perlu diperhatikan secara serius, agar dampak kenaikan harga BBM ini bisa diminimalisir dampaknya terhadap daya beli masyarakat. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah meminimalisir dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi Sumut.
Inflasi di Sumut berpeluang menyentuh angka 6,4% pada tahun 2022 ini. Ini tentu jauh di atas rentang target nasional yang dipatok 3%±1%.
Dengan tren laju tekanan inflasi yang tinggi, daya beli masyarakat kian tergerus. Jika tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan, maka penambahan jumlah masyarakat miskin berpeluang terjadi diwilayah ini. Karena faktor pemicu utama peningkatan angka kemiskinan yang paling besar adalah laju tekanan inflasi.
"Salah satunya karena kenaikan harga beras, ditambah dengan nilai tukar petani yang berpeluang turun. Disisi lain, 40% rumah tangga yang termasuk dalam lapisan terbawah berpeluang untuk mengalami peningkatan pengeluaran. Dan bantuan sosial pemerintah setelah mulai September ke Maret 2023 nanti diyakini akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Selasa (6/9/2022).
Gunawan mengatakan, faktor penambah beban lainnya adalah nilai tukar petani dalam 4-6 bulan kedepan diperkirakan akan mengalami penurunan. Hal ini dipicu oleh tingginya inflasi ditambah dengan harga komoditas yang cenderung stagnan, ditambah dengan ancaman resesi global yang akan menekan harga komoditas unggulan Sumut kedepan.
Gunawan mengatakan, disaat inflasi diperkirakan berada di level 6,4%, pertumbuhan ekonomi juga akan tertekan di bawah 5% nantinya. Gap antara pertumbuhan ekonomi dan inflasi ini mengindikasikan tekanan daya beli yang masih akan terjadi di masa yang akan datang. Sementara itu, potensi penurunan harga cabai di bulan September, sumbangsih deflasinya akan tertutupi oleh inflasi akibat kenaikan harga BBM.
"Sejauh ini, dampak kenaikan harga BBM memang belum memicu terjadinya pergolakan harga pangan di Kota Medan. Bahkan pada hari ini, harga pangan khususnya cabai sedikit mengalami penurunan. Dimana cabai merah dikisaran Rp90.000/kg, sementara cabai rawit ada dikisaran Rp38.000/kg. Namun untuk sejumlah kota lain di Sumut, sudah dirasakan terjadinya peningkatan harga pangan kemarin," kata Gunawan.