Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Langkat, secara tegas menolak kebijakan pemerintah yang telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Karena, berdampak buruk bagi masyarakat menengah ke bawah. Dapat mempercepat terjadinya inflasi yang tinggi dan meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia.
Hal itu disampaikan Ketua Komisariat Pengurus Kabupaten (PK) PMII Kabupaten Langkat, Reza Akbar dihadapan Asisten II Ekbang Pemkab Langkat Drs H Hermansyah MIP mewakili Plt Bupati Langkat H Syah Afandin SH, dan dihadapan Kapolres Langkat AKBP Danu Pamungkas Totok Selasa (6/9/2022).
PMII Kabupaten Langkat juga melakukan seruan aksi dan mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat Langkat menolak kenaikan harga BBM dan basmi mafia BBM.
Dalam seruannya, Reza Akbar mengatakan, PMII menyatakan sikap bahwa,
1. Menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
2. Mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia bahan bakar minyak (mafia BMM).
3. Mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran.
4. Mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.
"Kenaikan harga bahan bakar minyak oleh pemerintah menuai polemik berbagai pihak, ditengah situasi ekonomi negara yang belum pulih seutuhnya akibat dampak pandemi covid-19. Kenaikan harga BBM menyentuh inflasi secara umum karena merambat ke seluruh sektor termasuk harga-harga komoditas kebutuhan dasar masyarakat. Menaikan harga BBM juga mengganggu perputaran roda ekonomi dalam banyak sektor," terangnya.
Dipertegas PMII Langkat, seperti sektor transportasi, industri, pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata dan lain sebagainya akan sangat berdampak. Ini aspirasi masyarakat yang ditampung PMII.
"Tukang becak juga merasa resah dan merasakan dampaknya. Kami akan sepakat atas dampak dari kenaikan harga BBM disaluran bantuan berupa sembako oleh pemerintah kepada masyarakat Langkat," katanya lagi.
Menanggapi itu, Asisten II Ekbang Pemkab Langkat, Hermansyah, menyebut akan segera melaksanakan rapat terkait anggaran yang akan disalurkan kepada masyarakat yang berdampak dari kenaikan harga BBM.
Nantinya ada kriteria dan dilakukan pendataan masyarakat yang berhak mendapat subsidi.
Dampak dari inflasi terhadap kenaikan harga-harga pada saat ini, ia mengimbau masyarakat untuk bisa menanam kebutuhan pokok.
Soal mafia penimbunan BBM, kata Hermansyah, Pemkab Langkat telah membentuk Satgas yang bekerjasama dengan Polres Langkat.
Sedangkan Kadis Sosial Langkat Taufik Rieza SSTP MAP menyebutkan, dari dampak kenaikan harga BBM saat ini pemerintah pusat memberikan bantuan kepada masyarakat yang perkonomiannya rendah.
Pihak PT Pos sudah menyalurkan bantuan berbentuk sembako kepada 68 ribu masyarakat Langkat. Dilaksanakan dari Juli, Agustus dan September 2022. Nantinya juga akan ada penambahan bantuan kepada masyarakat penerima BLT dan PKH di Langkat.