Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Angka stunting di Langkat diharapkan secepatnya bisa turun. Karena tim percepatan stunting yang terdiri dari beberapa leading sektor seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPPA) dan lainnya. Termasuk beberapa Camat hingga ditingkat Desa/Kelurahan, harus meningkatkan upaya penanganan stunting secara serius dan penuh tanggung jawab.
"Pemerintah pusat menargetkan penurunan angka stunting di Langkat harus mencapai. Ditahun 2022 sebesar 27,64 persen. Tahun 2023 sebesar 23,25 persen dan ditahun 2024 sebesar 18,79 persen," kata Plt Bupati Langkat H Syah Afandin SH saat acara kordinasi dan konsolidasi stunting Kabupaten Langkat, di Hotel Grand Stabat, Rabu (7/9/2022).
Dikatakan Afandin, dengan sisa waktu tiga bulan ditahun 2022 harus dapat mencapai target tersebut. Sebab, Langkat memiliki 732 tim pendamping keluarga atau 2.196 orang yang terdiri dari bidan, perawat, kader PKK dan kader KB yang melaksanakan pendampingan kepada keluarga beresiko stunting.
"Saya yakin ini tercapai, semua harus bekerja sama dan serius. Percepatan penurunan angka stunting di Langkat telah memberikan surat keputusan kepada tim percepatan penurunan stunting mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan serta Desa dan Kelurahan yang bertugas mengkoordinasikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting," katanya lagi.
Kepala Bapeda Langkat, Hj Rina Wahyuni Marpaung SSTP MAP menyampaikan dalam melaksanakan penurunan stunting ada delapan aksi yang harus dilaksanakan, yakni rencana kegiatan, rembuk stunting, Peraturan Bupati atau Walikota tentang peran Desa/Kelurahan, pembinaan KPM, sistem management data, pengukuran dan publikasi stunting, riviu kinerja tahunan dan analisis situasi.