Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Serdang Bedagai. Jembatan penghubung antar kecamatan di Dusun III Betung, Desa Silau Rakyat, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara rawan rubuh akibat lepasnya tiang penyangga.
Kondisi jembatan besi yang berumur berkisar 10 tahun itu kini kondisinya dalam keadaan melengkung dan tergantung tiga meter dari permukaan sungai.
Kondisinya kian diperparah dengan besi plat alas jembatan juga sudah rusak dan berkarat tanpa pagar pembatas.
Jembatan sepanjang hampir 20 meter kini hanya bertopang pada pondasi bagian kanan, tengah dan kirinya. Itu pun pondasi jembatan sudah keropos di hantam air sungai.
"Kalau ini sejak tiga tahun dibangun sudah rusak. Sampai sekarang belum ada upaya perbaikan juga. Padahal ini akses jalan utama yang menghubungkan antar dusun dan desa yang ada di Kecamatan Sei Rampah dan Desa Gempolan di Kecamatan Sei Bamban," terang Kepala Dusun III Betung, Efendi, Jumat (9/9/2022).
Setiap dilintasi kendaraan roda dua, jembatan itu pun bergoyang bak gempa bumi. Pelintas jalan pun khawatir jembatan penghubung antar Kecamatan Sei Rampah dengan Sei Bamban itu bisa roboh tiba-tiba.
Effendi menyebutkan, akibat kondisi itu, beberapa warga pun pernah jatuh ke dalam sungai saat melintas.
"Kalau jalan aja kita terasa jembatan goyang goyang, apalagi pas kendaraan roda dua yang lewat pasti lebih terasa. Kalau kendaraan roda empat memang tidak bisa lewat sini," kata Efendi.
"Sudah pernah juga ada orang yang jatuh, waktu angkat hasil panen jatuh ke sungai jadi hasil panennya pun hanyut. Ada juga warga yang mau pigi kerja jatuh juga ke sungai sampai mengalami luka luka," beber Effendi.
Keberadaan jembatan di Dusun Betung sebenarnya cukup strategis dan penting bagi masyarakat sekitar, karena jembatan itu dijadikan sebagai jalur alternatif yang menghubungkan Desa yang ada di Kecamatan Sei Bamban dan Sei Rampah.
Biasanya akses jalan dan jembatan di sana digunakan para petani untuk mendistribusikan hasil panen. Namun karena kondisi jembatan dan jalan yang rusak, membuat kendaraan roda empat tak dapat melintas.
Ludin Siregar, seorang petani mengatakan, kondisi jalan dan jembatan yang rusak membuat dia kesulitan saat hendak menuju ladang.
"Selain jembatan ini memang kondisi jalan juga rusak. Jadi kita tiap hari lewat dari sini sangat kesulitan lah pastinya," katanya.
Belum lagi saat hujan, jalanan menjadi becek dan berlumpur dan membuat warga kesulitan melintas. Padahal jika jembatan dan jalan di sana dalam kondisi baik, akses produksi panen petani dapat lebih mudah diangkut.
"Kami minta agar diperbaiki jalan dan jembatannya jadi kami tidak sulit mau pergi ke ladang dan hasil panen pun gampang diangkut," ujarnya.
Akibatnya pengangkutan hasil bumi semakin mahal, karena harus memutar dengan jarak yang lebih jauh, dan semakin mahal akibat harga BBM yang naik.