Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Nisel. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, Kepulauan Nias, Sumatra Utara berunjuk rasa di Gedung DPRD Nias Selatan, di Teluk Dalam, Jumat (09/9/2022) siang. Mereka menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Sebelum melakukan aksinya puluhan pendemo yang berasal dari mahasiswa INI RAYA dan STT Setia Moale ini berkumpul di lapangan voli Kampus UNI RAYA di Jalan Pramuka, Kelurahan Pasar Teluk Dalam, menuju Tugu Lompat Batu Simpang Lima untuk berorasi. Dari Tugu Lompat Batu mereka menuju gedung DPRD Nias Selatan.
Di Gedung DPRD Nias Selatan, massa hanya disambut Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Nias Selatan, Arifman Wau yang menjelaskan bahwa pimpinan dan anggota DPRD sedang melakukan tugas di luar gedung melakukan monitoring lapangan.
Ketua senat STT Setia Mo'ale Nias Selatan, Justigor Lewi Putra Awali Waruwu menyayangkan ketidakhadiran anggota dewan menerima aspirasi mereka. Dalam orasinya, ia meminta penggunaan BBM bersubsidi harus tepat sasaran dengan tujuan harga bahan pokok dapat terkendali.
Ketua GMKI Cabang Teluk Dalam, Bertin Trisna Wulandari Zamili meminta pimpinan dan anggota DPRD Nias Selatan keluar untuk menerima aspirasi mahasiswa.
"Ini sangat mengesankan, dimana hari ini masih hari kerja dan waktu juga masih pagi, tapi anggota DPRD Nias Selatan tidak ada yang kelihatan di gedung DPRD Nias Selatan," ujarnya.
Sekretaris Dewan Arifman Wau mempersilahkan para pengunjuk rasa masuk ruangan gedung dewan sembari menunggu anggota DPRD yang akan hadir.
Salah satu anggota DPRD Nisel, Nurlim Loi dari Fraksi PSI menyambut baik pengunjuk rasa. “Pertama, meminta pemerintah mencabut kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi," ujar Wulan Zamili saat menyamapaikan aspirasi mahasiswa kepada Nurlim.
Kedua, lanjut Wulan, meminta pemerintah mengendalikan penggunaan BBM bersubsidi. Ketiga, meminta pemerintah segera merealisasikan Perpres Nomor 55 tahun 2019. Mereka meminta pengkajian ulang alokasi belanja negara dengan keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu.
“Keempat, meminta pemerintah memangkas anggaran belanja yang tidak berdampak pada rakyat kecil. Kelima, meminta pemerintah mengoptimalkan penerimaan pajak negara,” terangnya seraya meminta DPRD meneruskan aspirasi mahasiswa ke pemerintah dan DPRD provinsi, pemerintah pusat dan DPR RI
Nurlim Loi mengapresiasi aksi GMKI. "Tuntutan mahasiswa akan kami sampaikan melalui pimpinan DPRD dan pemkab Nias Selatan agar bisa disampaikan kepada DPRD provinsi, DPR RI dan pemerintah pusat," ujarnya.