Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Seniman Indonesia kembali unjuk gigi dalam festival seni dan teknologi dunia bernama Ars Electronica Festival 2022. Dibuka pada 7 sampai 11 September 2022, festival yang digelar di Linz, Austria itu mengambil tema besar 'Welcome to Planey B'.
Tema Plan B adalah harapan untuk mengamankan masa depan yang layak untuk hidup kita sendiri dan Planet B adalah tempat lain yang bisa kita tuju, entah apapun itu.
Dalam edisi yang ke-43, Connected Art Platform (CAP) berkesempatan memboyong karya seni 4 seniman Tanah Air. CAP menjadi salah satu partner Ars Electronica Campus Garden Indonesia untuk membangun jaringan ekosistem di 120 lokasi di seluruh dunia.
Kurator CAP, Mona Liem, mengatakan pihaknya memilih 4 seniman terbaiknya dari berbagai lintas disiplin seperti peneliti, akademisi, pelukis ekologi, aktivis kemanusiaan, sampai seniman media baru. Menurutnya, mereka memiliki kesamaan dalam hal memadukan seni dengan ilmu pengetahuan serta teknologi.
"Para seniman merespons tema utama SPICETOPIA yang mengambil inspirasi dari salah satu sumber daya alam Indonesia yakni rempah-rempah. SPICETOPIA mengambil hubungan antara perjalanan manusia dengan bumi, teknologi, dan rempah-rempah sebagai simbol kesehatan," katanya dalam keterangan yang diterima detikcom.
Melalui karya seni Spicetopia, para seniman mengajak pengunjung untuk menjelajah dan merenungkan perjalanan tersebut. Apa saja karya seni yang bakal ditampilkan?
Luky Wiranda menghadirkan Sparks of Spices yang memakai teknologi sebagai jembatan yang menjaga khazanah manusia masa lalu dan masa kini untuk mencicipi masa depan. Utami Atasia Ishii membuat How Do You Feel Today? yang mengeksplorasi mengenai sambal sebagai hybrid eksperimental.
Christian Lokonanta, Marcel Saputra, dan Rinda Hedwig berkolaborasi membuat Automated Angklung yakni AI untuk menampilkan banyak alat musik tradisional di Indonesia. Domus Anguillae karya Teguh Ostenrik juga hadir sebagai video instalasi seni yang ditempatkan di bawah air sebagai media tumbuhnya karang.
"Spicetopia bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan refleksi berdasarkan apa yang rempah-rempah, pertanian dan kemaritiman di masa lalu, masa kini, dan masa nanti," kata Mona Liem.
Penyelenggaran Festival Ars Electronica tersebar di 11 lokasi di seluruh kota Linz, Austria. Untuk 4 karya seniman Indonesia dipamerkan di Universitas Art and Design Linz.dtc