Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Parmaksian. PT TPL dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba memberangkatkan sebanyak 66 orang perwakilan petani di Toba untuk mengikuti pelatihan dan studi banding pembuatan vermicompost atau pupuk kasching di Desa Tiga Juhar, Kecamatan Sinembah, Kabupaten Deli Serdang.
"Ke-66 petani tersebut berasal dari 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Toba yaitu, Lumban Julu, Uluan, Balige, Borbor, Habinsaran, Siantar Narumonda, Parmaksian, Silaen, Pintu Pohan Meranti, Laguboti, Ajibata, Nassau, Porsea, Tampahan, Sigumpar dan Bonatua Lunasi," ujar Deputy Social Capital Head TPL, Linggom Dongoran, Sabtu(10/9/2022) di Parmaksian.
Ia menyampaikan, vermicompost merupakan hasil komposisi lebih lanjut dari pupuk kompos organik oleh cacing tanah (cacing pengurai) kata lain merupakan campuran kotoran cacing dengan sisa media atau pakan dalam budidaya cacing, kelebihannya yaitu memiliki kandungan hara yang cukup tinggi yang dapat diproduksi dalam waktu yang relative cepat dan pembuatannya tidak membutuhkan ruang yang terlalu besar.
Kata Linggom, program itu juga mendukung Pertanian Selaras Alam (PSA), yaitu sistem berbasis pada lingkungan yang menguntungkan secara ekonomi dan kesehatan, karena semua proses dimulai dari kegiatan produksi, pemanenan dan pasca panen menggunakan bahan-bahan organik dengan memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal.
“Hal ini kami lihat sebagai tantangan, dimana dengan berjalannya program tersebut, waktu tanam menjadi lebih sempit dan tanah rentan menjadi keras jika menggunakan pupuk kimia. Oleh karena itu, kebutuhan akan pupuk organik menjadi pilihan terbaik untuk digunakan. Perusahaan bersama pemerintah Kabupaten Toba melaksanakan pelatihan ini sebagai bentuk dukungan yang konkrit kepada para petani," sebutnya.
“Dari segi lingkungan pembuatan pupuk vermicompost dengan melibatkan peran cacing pengurai ini, dapat mengurangi pencemaran yang berasal dari limbah organik. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta mampu melihat potensi sumber daya yang mereka miliki seperti kotoran ternak untuk diolah menjadi pupuk yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi,” terangnya menyebut PT TPL sangat mendukung pola tanam 2 kali untuk peningkatan ekonomi petani.
Bupati Toba, Poltak Sitorus meminta agar para petani memanfaatkan dengan baik kegiatan studi banding ini sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk pengembangan pertanian di Kabupaten Toba.
“Setelah mengikuti rangkaian kegiatan ini, kita harapkan para peserta studi banding dapat mempelajari ilmu yang disampaikan dengan baik dan nantinya ilmu yang didapat harus dipraktikan secara mandiri. Silakan praktekkan ilmu ATM, yaitu Amati, Tiru, Modifikasi,” kata Poltak.
Lanjut bupati, agar para petani terbuka untuk banyak belajar dalam bidang pertanian, supaya ke depannya bisa menjaga ketahanan pangan dan menekan laju inflasi akibat harga komoditas pertanian di Kabupaten Toba.
Kepala Desa Cinta Damai dari Kecamatan Nassau,Marusaha Sitorus mengapresiasi TPL atas studi banding ini karena membantu mengoptimalkan limbah dijadikan pupuk non kimia.
”Kami sangat mengapresiasi kontribusi TPL terhadap para petani diikuti dengan antusias peserta studi banding. Kedepan, kegiatan ini dapat menjadi modal pengetahuan yang baik untuk petani di desa kami,” ujar Marusaha.
Keberangkatan ke-66 petani dari Toba yang dilepas oleh Bupati Poltak Sitorus juga disaksikan pejabat di Pemkab Toba serta petinggi di PT TPL diantaranya Community Development Manager, Ramida Siringoringo dan Corporate Communication Manager, Dedy Armaya.