Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Merayakan 20 tahun berkarya, desainer Torang Sitorus mengadakan pameran koleksi artefak dan kain ulos, di Convention Hall Tiara, di Jalan Imam Bonjol Medan, 23-24 September 2022. Bertajuk "The Batak Culture Exhibition", pameran ini juga diwarnai dengan fashion show yang memamerkan keindahan kain ulos.
Sebelumnya, Torang juga mengadakan pameran serupa di Jakarta dan Bali, pada pertengahan Juni 2022. Pameran itu juga mendapat sambutan positif.
Masih dengan semangat yang sama, Torang merangkai Batak Eksibisi sedemikian manis untuk memunculkan self awareness pada rasa rindu kampung halaman bona pasogit. Untuk membangun nuansa itu, tidak hanya ulos sebagai entitas melekat budaya Batak, sejumlah koleksi artefak turut menjadi elemen utama pameran ini. Secara teoritis, ini hanya secuplik tahapan dalam melakukan preserveasi, namun setidaknya ini adalah upaya terencana dan terkelola untuk memastikan agar koleksi benda budaya dapat bertahan selama mungkin.
Pameran ini terlihat sedikit berbeda dari biasanya. Di beberapa kesempatan terdahulu, Torang Sitorus memilih fokus pada wastra Batak berupa ragam ulos mulai dari asal-usul, cerita pemberdayaan masyarakat dalam perkembangan ulos masuk ke dalam industri fashion tanah air hingga replikasi ragam dan motif pada material tenun berbahan premium. Kali ini, artefak juga turut dihighlight sebagai elemen penyeimbang wastra.
Mengapa artefak? Menurut Torang, aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, langgam artefak tertentu dalam suatu sistem budaya seringkali dijadikan sebagai refrensi utama untuk membayangkan bagaimana interaksi sosial pada suatu sistem budaya di zamannya.
"Sebut saja Garung-garung, yaitu sebuah tabung dari bambu dililit (dirompu) dengan rotan agar tidak mudah pecah, tutupnya dibuat dari kayu dan digunakan sebagai tempat air ninum. Kemudian tentang gorga yang merupakan ragam seni hias masyarakat Batak Toba. Gorga dapat berupa seni ukir, pahat maupun lukis. Media tempat gorga itu lazim ditemukan dinding rumah, ustaha laklak, sarkofagus (kubur batu) hombung, peti mati dan lainnya. Beberapa dari artefak itu, presentasikan dengan baik dalam pameran ini," kata Torang, kepada media, di Convention Hall Tiara Medan, Jumat (23/9/2022).
Torang mengatakan, ada sebuah pesan khusus yang ingin disampaikan dalam pameran ini. Sebagai serang seniman, dia tidak akan pernah berhenti dan merasa puas dengan apa yang sudah diraih. Dan terinspirasi museum-museum desainer dunia, Torang punya mimpi memiliki museum tempat memajang ulos-ulos koleksinya mulai dari ulos-ulos tua, ulos masa kini dan ulos di masa depan. "Juga ulos yang sudah menjadi produk fashion," katanya.
Pada eksibisi kali ini, Torang juga berkolaborasi dengan beberapa desainer muda berbakat dan desainer ibukota untuk mempresentasikan karyanya dalam panggung fashion yang diklaim Torang sebagai panggung runway terbaik di Kota Medan.
Sementara itu, Bupati Toba, Poltak Sitorus, yang turut menghadiri pameran itu, mengapresiasi kecintaan Torang Sitorus terhadap budaya Batak, khususnya ulos. Menurut dia, Torang Sitorus telah berhasil memperkenalkan ulos tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia melalui karya-karyanya.
"Sekarang ulos tidak hanya dipakai pada acara-acara adat, tapi juga bisa dikenakan ke berbagai acara," kata Poltak.