Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Setelah lebih dari satu dekade mencoba membuat mobil terbang, startup Kitty Hawk akhirnya menyerah dan memilih untuk tutup.
Pendiri Google Larry Page adalah salah satu investor terbesar startup Kitty Hawk ini. Dalam pernyataannya di laman LinkedIn-nya, Kitty Hawk mengaku masih mencari hal berikutnya yang bisa mereka lakukan.
Sebelum pengumuman penutupan ini, kabar terakhir dari Kitty Hawk muncul pada 2021 lalu, yaitu saat salah satu engineer utamanya yang bernama Damon Vander Lind mengundurkan diri setelah berbulan-bulan berselisih paham dengan CEO Sebastian Thrun dan Larry Page.
Page dan Thrun disebut ingin membuat versi besar dari Heaviside, taksi terbang mereka yang bisa membawa dua penumpang dan terbang secara otonom. Namun Lind merasa, hal tersebut terlalu berisiko.
Lalu setahun sebelumnya, Kitty Hawk juga membatalkan proyek pertama mereka, Flyer, dan mem-PHK 70 orang karyawan yang terlibat di proyek tersebut, demikian dikutip detikINET dari Engadget, Jumat (23/9/2022).
Tak jelas alasan Kitty Hawk memilih untuk berhenti beroperasi, namun dua tahun lalu, Thrun pernah melontarkan komentar yang menyebut mereka sudah kehabisan cara untuk menghasilkan uang dari startup ini, tepat setelah mereka menyetop proyek Flyer.
Meski setelah penyetopan Flyer itu, sebenarnya Kitty Hawk terlihat sudah berfokus pada Heavyside, taksi terbang otonom yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal. Kemudian mereka mengakuisisi 3D Robotics, serta membawa pendirinya yang bernama Chris Anderson sebagai CEO.
Untungnya meski Kitty Hawk tutup, Wisk Aero tetap akan beroperasi. Wisk Aero adalah perusahaan yang dibuat atas kerja sama mereka dengan Boeing pada 2019.
"Keputusan Kitty Hawk untuk menyetop operasionalnya tidak mengubah komitmen Boeing untuk Wisk. Kami bangga menjadi salah satu pendiri Wisk Aero dan tetap bersemangat untuk melihat hasil kerjanya untuk menggenjot inovasi dan keberlangsungan lewat perjalanan udara secara elektrik," ujar Boeing dalam pernyataannya.(dtn)