Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kinerja indeks bursa di Eropa, Asia dan Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu ditutup di zona merah. Pelemahan pada bursa global tersebut menjadi indikasi kuat bahwa ada potensi tekanan besar pada pasar keuangan di tanah air. Dan sejauh ini, yang menjadi kekhawatiran pelaku pasar adalah ancaman resesi global yang sudah menunjukkan tanda tanda besarnya.
Bank Sentral AS atau The Fed, dan sejumlah Bank Sentral lainnya termasuk Bank Indonesia (BI) mengambil langkah menaikkan besaran bunga acuan untuk meredam inflasi. Dan implikasi dari kebijakan tersebut diwaktu yang bersamaan menunjukkan adanya ancaman resesi yang semakin terlihat. Inggris menjadi salah satu negara besar yang mengalami penurunan penjualan ritelnya. Bahkan penurunannya lebih buruk dari ekspektasi banyak ekonom sebelumnya.
Penjualan ritel di inggris anjlok hingga 1,6% dibandingkan konsensus analis yang minus sebesar 0,5%. Tidak berhenti disitu mata uang Inggris Poundsterling (GBP) juga mengalami tekanan hebat. Terhadap dolar AS, GBP melemah di kisaran $1,1 untuk setiap 1 GBP. Dan di pekan ini, akan ada rilis data pertumbuhan ekonomi AS (GDP), yang akan mempertegas bahwa AS masuk dalam jurang resesi.
Sepekan kedepan, pada dasarnya bukanlah pekan yang baik bagi pelaku pasar. Sebab, pelaku pasar tengah berhadapan pada potensi tekanan hebat yang bisa menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun rupiah. Harga emas juga sulit tertolong karena kinerja mata uang dolar AS masih ditopang dengan ekspektasi kenaikan bunga acuan Bank Sentral AS.
IHSG berpeluang untuk mencoba level psikologis 7.000, meskipun di akhir pekan kemarin IHSG ditutup di level 7.178,58. "Terlihat ada selisih yang terlalu lebar, tetapi kemungkinan IHSG ke 7.000 itu cukup berpeluang di pekan ini," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Minggu (25/9/2022).
Sementara itu, rupiah diperkirakan masih akan bertahan di atas 15.000/dolar AS. Rupiah berpeluang bergerak dalam rentang 15.000 hingga 15.075/dolar AS.
Untuk harga emas dunia, diperkirakan akan bergerak dalam rentang US$1.600 hingga US$1.675/troy ons. Pelaku pasar bisa mewaspadai level US$1.635/troy ons. Jika level tersebut tembus kebawah, maka level psikologis US$1.600/troy ons berpeluang tercipta.