Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Nilai tukar dolar AS beberapa waktu terakhir terus mengalami penguatan. Makin mendekati Rp 15.300 meskipun sempat menguat tipis.
Apakah dolar AS ini bisa tembus Rp 16.000?
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan saat ini penguatan dolar AS terjadi karena faktor eksternal.
"Apakah bisa Rp 16.000? Itu sepertinya berat sekali. Karena fundamental ekonomi Indonesia masih cukup bagus," kata Ibrahim saat dihubungi, Jumat (30/9/2022).
Ibrahim menjelaskan, apalagi dengan obligasi Indonesia yang dilelang itu 15% dikuasai pasar asing dan sisanya 85% oleh pasar dalam negeri.
Hal ini membuat Indonesia bisa lebih kuat. Sangat berbeda jauh dengan kondisi periode 1998 di mana surat utang negara 85% dikuasai asing dan sisanya dikuasai di dalam negeri.
Selain itu kondisi cadangan devisa Indonesia saat ini masih dalam kondisi baik. Dari data BI per akhir Agustus 2022 tetap tinggi sebesar US$ 132,2 miliar. Setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Kemudian neraca perdagangan yang masih surplus US$ 5,76 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar US$ 4,22 miliar. Kinerja positif tersebut melanjutkan surplus neraca perdagangan Indonesia sejak Mei 2020.
Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Agustus 2022 secara keseluruhan mencatat surplus US$ 34,92 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2021 sebesar US$ 20,71 miliar.
Penguatan dolar AS sendiri tercatat cukup signifikan tahun ini. Dari awal tahun, pergerakan dolar AS terhadap rupiah terpantau dari level Rp 14.189-15.265 atau menguat 6,73%. Artinya, dolar AS sudah naik 1.000 poin lebih sejak awal tahun.(dtf)