Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Sedikitnya 30 unit rumah yang terletak di pinggir jalan jalur lintas Tarutung-Sipirok, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara beserta dua unit bangunan gereja, yakni GKPI di Simorangkir Julu dan Gereja Advent di Desa Enda Portibi, Kecamatan Siatas Barita rusak parah akibat gempa yang mengguncang Taput pada Sabtu (1/10/2022), sekitar pukul 2.28 WIB berkekuatan 6.0 SR.
Situasi mencekam terjadi di lokasi peristiwa ( wilayah Simorangkir sekitarnya), beberapa menit setelah guncangan gempa pertama yang dissuul dengan guncangan berikutnya. Barang-barang perabot di dalam rumah juga ikut rusak.
Khawatir dengan kondisi itu, warga terpaksa berhamburan keluar menyelematkan diri. Mereka pun memasang tenda di halaman. Sementara sebagian besar warga yang rumahnya mengalami kerusakan terpaksa pindah pada pagi subuh itu ke arah perkampungan yang berada di Dusun Talpe 1, Desa Enda Portibi dan Dusun Hutaginjang, Desa Simorangkir Habinsaran, menghindari terjadinya gempa susulan yang berpotensi merobohkan bangunan rumah mereka.
Jalur Sipirok-Pahae
Sementara di lokasi yang sama, yakni di jalan negara jalur Sipirok-Pahae di Simorangkir, juga mengalami kerusakan cukup parah. Kurang lebih 750 meter pada sisi badan jalan menganga, dimulai dari depan Graha Kartini hingga batas Simorangkir -Lumban Siagian, Kecamatan Siatas Barita. Di wilayah ini juga terjadi kerusakan bangunan milik warga.
Terpantau juga, sejumlah warga telah mengosongkan rumahnya (terbuat dari beton) yang mengalami rusak parah maupun retak-retak. Mereka khawatir akan terjadinya gempa susulan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak otoritas penanggulangan bencana alam di Taput belum dapat merinci kerugian yang dialami warga. Dinas Sosial Taput juga belum terlihat melakukan penanggulangan bagi keluarga yang meninggalkan rumah tinggalnya.
Saat ini akses jaringan seluler di Taput juga mengalami gangguan. Masih terjadi pemadaman lampu listrik, sehingga diperkirakan warga Kota Tarutung dan Taput secara umum tidak dapat melakukan transaksi keuangan di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
BACA JUGA: Kodam I/BB Kirim PRCPB Bantu Penanganan Dampak Gempa 6 SR di Taput