Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kinerja pasar modal di Sumatra Utara (Sumut) secara stabil turut menunjukkan pertumbuhan seperti halnya nasional. Saat ini, terdapat tiga perusahaan yang telah melakukan proses IPO di tahun 2022, sehingga secara total terdapat 11 perusahaan emiten di Sumut.
Per Agustus 2022, total rekening SID di Sumut mencapai 435.621 rekening atau tumbuh 51,47% dibandingkan tahun lalu. Jumlah rekening ini terdiri dari rekening Reksadana sebanyak 403.967, lalu rekening saham sebanyak 194.403, dan rekening Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 40.475. Pertumbuhan rekening tertinggi terdapat pada reksadana yaitu 57,08% (yoy), diikuti dengan saham yang tumbuh sebesar 40,41%.
Adapun nilai transaksi saham hingga Agustus 2022 mencapai Rp102,60 triliun dengan rata-rata transaksi per bulan sebesar Rp12,82 triliun. "Dengan perkembangan kinerja tersebut, diharapkan investor lokal dapat berperan aktif dengan memanfaatkan kesempatan yang ada," kata Direktur Statistik dan Informasi Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muhammad Touriq, Selasa (4/10/2022).
Dalam rangkaian kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) yang dilaksanakan di Medan, OJK bersama SRO terus mendorong perusahaan potensial di wilayah Sumut untuk dapat memanfaatkan pasar modal sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan perusahaan melalui IPO (go public).
Go public memiliki banyak sekali manfaat, bukan hanya mengenai sumber dana namun untuk keberlangsungan usaha. Bursa Efek Indonesia (BEI) terbuka untuk seluruh jenis, ukuran, sektor usaha untuk memanfaatkan pasar modal sebagai rumah pertumbuhan.
Untuk mempermudah para pelaku usaha untuk go public, BEI menyediakan IDX Incubator yang akan mendampingi perusahaan mulai dari tahap persiapan hingga perusahaan tersebut dapat melantai di Bursa Efek.
Investor pasar modal tidak perlu merasa khawatir untuk berinvestasi di Pasar Modal. Pahami, punyai instrumen investasinya dan pantau kondisi serta informasinya. BEI menyediakan berbagai upaya perlindungan bagi investor, diantaranya dengan memberikan notasi diletakkan di belakang ticker code perusahaan yang mencerminkan kondisi perusahaan. Selalu know behind the dot.
Salah satu nilai tambah keberadaan OJK adalah menjamin kegiatan di sektor keuangan selalu dilandasi dengan semangat untuk memberikan perhatian kepada Edukasi dan Perlindungan. "OJK selaku regulator sektor jasa keuangan terintegrasi terus melakukan upaya untuk senantiasa menjadi perlindungan konsumen sebagai isu strategis. Salah satunya dengan pemberdayaan konsumen dan masyarakat serta menjaga keseimbangan antara tumbuh kembangnya sektor jasa keuangan dengan perlindungan konsumen dan masyarakat," kata Touriq.
Program edukasi keuangan yang secara masif terus dilakukan oleh OJK anatara lain simolek edutaiment, desaku cakap keuangan, literasi melalui organisasi perempuan, sobat sikapi, mahasiswa/pramuka sebagai agen literasi keuangan. Selain itu secara online, juga dilakukan sosialisasi untuk menggunakan learning management system." Dengan adanya program SEPMT ini, OJK berharap dapat mendorong peningkatan literasi dan inklusi di Pasar Modal Indonesia khususnya di Sumut sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman dalam berinvestasi," pungkas Touriq.