Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Aneka produk UKMM binaan Dewan Rempah Indonesia (DRI) Sumut, Kadin Sumut dan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) yang dikirim dari Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang pekan lalu tiba di Malaysia, Selasa (4/10/2022).
Ketibaan ekspor tersebut diinformasikan Ketua BPP GPEI, Khairul Mahalli kepada medanbisnisdaily.com melalui pesan WhatssApp, Selasa malam (4/10/2022).
Setelah tiba di Pelabuhan Port Klang, lalu kemudian diangkut ke Gudang di Shah Alam, Selangor.
Adapun volume ekspor komoditas UMKM tersebut sebanyak dua kontainer ukuran 40 feet.
Mahalli yang juga Ketua Umum Kadin Sumut menyebutkan, ketibaan ekspor produk tersebut disaksikan Dubes RI untuk Malaysia/Atase Perdagangan, Deden Muhammad FS, Anton Helistiawan /Atase Imgrasi, Muhammad Arief /Sekretaris I Fungsi Ekonomi dan Ketua Kadin Sumut Komite Malaysia M Yunus.
“Alhamdulillah, ekspor berbagai jenis komoditas UMKM yang diluncurkan oleh Ketua DRI Sumut Hj Nawal Lubis Edy diwakili Sekretaris DRI Sumut Lies Handayani pada 28 September lalu sudah tiba di negara tetangga kita Malaysia,” kata Mahalli.
Dia menyebutkan, Hamparan Perak Kabupaten Deliserdang merupakan daerah bertuah. Sebab, sejak dahulu Hamparan Perak merupakan kawasan potensial berbagai sektor ekonomi, termasuk komoditas ekspor.
“Produk UMKM yang diekspor M Yunus membuat produk UMKM naik kelas. Kita berharap kegiatan semacam ini diikuti pelaku UMKM lainnya,” pinta Mahalli.
Disebutkannya, pelaku UMKM yang mengekspor produknya sudah dapat memanfaatkan fasilitas National Logistics Ecosystem (NLE) yang memberikan kemudahan bagi eksportir memasarkan produknya ke mancanegara.
Apalagi lanjutnya, Bank Indonesia (BI) sudah memberikan dukungan dalam mendorong ekonomi inklusif di antaranya melalui perluasan digitalisasi sistem pembayaran dan pengembangan UMKM.
Untuk diketahui, pelaku UMKM HM Yunus yang mengekspor berbagai produk UMKM merupakan putra Hamparan Perak yang merantau ke Malaysia sejak tahun 1973.
Kata Mahalli, dalam perjuangannya mengadu nasib di negeri jiran itu M Yunus berhasil membuka lima unit usaha restoran.
"Sebagian dari keuntungannya disisihkan untuk membangun kawasan agrobisnis terpadu sekaligus membangun Rumah Tahfidz Al Quran dan Rumah Yatim Yusma Yatima di kampung halamannya Hamparan Perak,” kata Mahalli yang juga Sekjen Asosiasi Depo Kontainer Indonesia.