Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menteri kini menggelar rapat koordinasi urusan pangan dan energi setiap minggu. Tujuannya supaya jajaran pemerintah bersiap atas ancaman krisis yang ada.
Sebelumnya, menurut Jokowi, rapat koordinasi soal pangan dan energi hanya 6 bulan sekali.
"Semua sudah saya sampaikan harus siap, karena kita rapat urusan pangan dan energi itu juga setiap minggu. biasnaya 6 bulan sekali ini setiap minggu," ungkap Jokowi saat ditemui wartawan usai perayaan Hari TNI ke-77, Rabu (5/10/2022).
Jokowi mencontohkan untuk masalah pangan saja, ancaman krisis pangan karena perubahan iklim sudah sangat nyata. Pihaknya pun sudah meminta pemangku kepentingan di sektor pertanian untuk bersiap-siap.
"Karena yang kita hadapi itu perubahan iklim, ini kita dapatkan adalah basah lebih dari dua tahun. Yang saya takutkan kalau kita dapatkan kering juga dalam waktu yang sama," papar Jokowi.
Jokowi sendiri bukan cuma sekali bicara soal ancaman krisis pangan dan energi. Sampai saat ini ancaman tersebut masih cukup besar, apalagi perang antara Ukraina dan Rusia tak kunjung usai.
Dia pun mengatakan kondisi ekonomi dunia tidak baik-baik saja. Semua negara, baik yang bercap negara maju pun mengalami kesulitan.
"Berulang kali saya sampaikan bahwa situasi ekonomi dunia betul-betul pada posisi tidak baik-baik saja. Ketidakpastian sangat tinggi. Semua negara dalam posisi sangat sulit saat ini, bahkan negata maju pun berada di posisi sulit," ungkap Jokowi saat membuka acara Gerakan Kemitraan Inklusif UMKM Naik Kelas, Senin (3/10/2022).
"Selain pandemi kita ditambah lagi ada perang di Ukraina. Krisis pangan energi dan finansial terjadi," beber Jokowi.(dtf)