Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, resmi membuka pelaksanaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Medan 2022, di Hotel Santika Premiere, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Rabu (05/10/2022).
Gubernur Edy memukul gong beberapa kali menandai pembukaan ajang pameran otomotif bergengsi itu, didampingi Sekdaprov Sumut, Arief Sudarto Trinugroho, Ketua Umum Gaikindo, Yohanes Nangoi dan Ketua Panitia Riswan Alamsyah.
Di awal sambutannya, mantan Pangkostrad itu memuji produsen mobil yang konsisten melahirkan produk-produk dengan inovasi teknologi tinggi.
Hal itu menurut Edy Rahmayadi menandakan semakin modernnya perkembangan teknologi, yang sekaligus membuat manusia semakin termanjakan.
"Kalau dulu kendaraan hanya pakai ban yang pakai jari-jari ditarik oleh kuda, sebelum kuda, manusia, terus pakai mesin kayak mesin apa itu, kipas angin yang jalan-jalan di depannya begitu," kenang Edy.
"Lama-lama menggunakan remote, semua jalan dan itu memudahakan. Nanti mudah-mudahan ke depan itu mobil tidak pakai ban lagi. Kayak di Rusia, taksi itu tidak pakai driver," lanjut Edy.
Kecewa ke Astra
Lalu mantan Pangdam I Bukit Barisan itu mengungkapkan kekecewaannya ke Astra Mobil. Penyebabnya karena Astra tak kunjung bisa menyediakan mobil dinas yang dipesannya.
Pasalnya mobil dinas yang ia pakai saat ini sudah lama, karena telah digunakan sejak zaman Gubernur Gatot Pujo Nugroho dan berlanjut ke era Tengku Erry Nuradi.
"Ini Astra ini punya utang sama saya ini Pak Yohanes. Ada kendaraan dinas saya, itu kendaraan dinas zamannya Pak Gatot gubernur, udah ganti Pak Erry dan sekarang kendaraan dinas itu masih saya pakai. Kenapa karena indent tak datang-datang," jelas Edy.
Bahkan ia telah menunggu selama 4 tahun, namun tetap juga tak kunjung datang. "Empat tahun tak datang-datang. Tapi kemarin kepergok sama saya, kendaraan itu dipajang di showroom. Saya langsung berhenti, saya datangin itu Astra," sebutnya.
Karena dikecewakan Astra, Gubernur Edy Rahmayadi pun meminta agar Astra ditutup saja.
"Sehingga Astra itu memang perlu ditutup ini Astra di Sumatera Utara, nanti sampaikan sama Pak Hendry Tanoto," ujar Edy.
"Bukan, ini kita sudah susah kendaraannya, susah lagi pabrikasinya, wah repot kita nanti berbisnis. Saya minta itu dipergampang semuanya," ujar Edy lagi.
Kepada Ketum Gaikindo, Yohanes Nangoi, Gubernur Edy Rahmayadi menitip pesan agar realisasi atas indent (pesanan) kendaraan dipermudah.
"Begitu kalau inden delapan bulan Pak Yohanes, seleranya sudah habis, baru datang mobil. Jadi jelek selera yang baru. Wah ini nanti yang perlu dipertimbangkan," ujar Edy.
"Tapi selamat saudara-saudara dan saya berterima kasih kepada Pak Yohanes," sebut Gubernur Edy Rahmayadi.