Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Regional CEO BRI Medan Budhi Novianto mengatakan, hingga Agustus 2022, KUR BRI yang sudah disalurkan mencapai Rp 8 triliun, dari target Rp 13 triliun. Pinjaman KUR dari Rp 25 juta sampai Rp 250 juta.
“Semua KUR itu untuk pinjaman UMKM,” katanya usai membuka pelatihan jurnalistik 'BRI Media Engagement Jurnalisme Perbankan di Era Transformasi' di Hotel Grand Mercure Medan, Jumat (7/10/2022).
Dia menjelaskan bahwa pinjaman Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) cukup baik pengembaliannya, dimana Non Performing Loan (NPL) cukup rendah di bawah 2 persen.
Budhi mengatakan bahwa insan pers sangat mendukung kinerja perbankan. Di tengah gempuran digital yang mengubah gaya hidup masyarakat, bank dituntut untuk melakukan terobosan.
Begitupun BRI yang meluncurkan aplikasi digital. Regional BRI Medan yang mencakup Sumatera Utara, terus mendukung kemudahan akses perbankan seperti realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Pelatihan yang diselenggarakan Dewan Pers dan BRI ini berlangsung seru karena dihadiri sejumlah pembicara seperti Wakil Ketua Dewan Pers Agung Dharmajaya, Komisi Hubungan Antar Lembaga Dewan Pers Totok Suryanto, Regional Operation Head BRI Medan Barkah Mulyatno dan Wapemred Kontan Titis Nurdiana yang fokus membahas industri perbankan.
Wakil Ketua Dewan Pers Agung Dharmajaya mengatakan bahwa pelatihan ini bertema 'Engagement Pemberitaan di Era Konvergensi Media' atas banyaknya berita yang bulat-bulat dari rilis Humas, tanpa mengedit atau mengkonfirmasi lagi.
“Hasilnya hampir semua media, khususnya online menyajikan dalam bentuk yang sama, baik isi bahkan lead. Hanya dibolak-balik saja, dari atas ke bawah atau sebaliknya. Tak banyak perubahan,” ujar Agung.
Komisi Hubungan Antar Lembaga Dewan Pers Totok Suryanto juga mengatakan, tugas Dewan Pers menegakkan martabat. Modal pers itu profesional dan trust atau kepercayaan.
“Kalau mau konfirmasi, bekerjalah secara profesional dan beretika,” katanya.
Media, lanjut Totok, harus profesional dan dipegang oleh orang-orang yang profesional juga. “Kode etik itu cuma satu, hati nurani,” katanya.
Titis Nurdiana, Wapemred Kontan menegaskan bahwa membuat berita perbankan harus dengan data yang akurat. Pasalnya, berita tanpa data bisa berakibat bank mengalwmi rush dan pada akhirnya ekonomi menjadi terganggu.
“Meskipun dengan data, tapi tetap menggunakan hati nurani, kalau berita ini dibuat efek ke publik seperti apa,” katanya.