Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga menggelar talkshow bertajuk Ekspor itu Mudah di ajang Toba Jou Jou Festival 2022 di Kampung Ulos Hutaraja, Desa Lumban Suhi Suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Selasa (18/10/2022).
Kepala Kantor Pengawasan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Pematangsiantar, Anju Hamonangan Gultom yang diundang menjadi narasumber menjelaskan, Bea Cukai punya program UMKM naik kelas karena UMKM menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional. Negara akan memberikan kemudahan kepada pelaku UMKM jika nanti barangnya mau diekspor.
“Intinya Negara memberikan fasilitasi berupa pembebasan pungutan negara. Kemudian yang kedua dari sisi kemudahan prosedur, contohnya untuk ekspor lewat PT Pos, di bawah 100 kg tak perlu pemberitahuan ke bea cukai,” kata Anju Hamonangan Gultom.
Kalau transaksinya nanti dilakukan melalui platform ecommerce atau titipan, bisa dikonsolidasikan. Jadi tidak perlu dilakukan melalui orang lain, tetapi bisa melakukan ekspor secara langsung. “Kami punya klinik ekspor yang bisa dimanfaatkan pelaku UMKM untuk menggali informasi lebih detail,” katanya.
Anju menjelaskan potensi ekspor dari Sumut, khusus di Kabupaten Samosir di dua tahun terakhir, untuk kopi itu USD259 juta pada 2021, dan meningkat menjadi USD298 juta di 2022.
Dilihat dari tonase, terjadi penurunan dari USD64 juta di 2021 menjadi USD49 juta di 2022. Ini berbanding terbalik, nilai naik tapi volume turun. Tentu ada kabar gembira di sana, karena bisa jadi kualitas meningkat sehingga harganya semakin baik.
Narasumber lainnya, Dippos Naloanro Simanjuntak, Founder & CEO PT Mega Inovasi Organik/Mio dan Ceo Agro Organik Lestari Group, menjelaskan, produk organik punya pasar sangat besar di negara maju. Untuk bisa menembus pasar itu, pihaknya telah membangun komunitas petani untuk menghasilkan produk organik berkualitas ekspor.
“Di Sumut kami baru hadir di Kabupaten Humbahas, dan kami fokus di produk andaliman. Kami juga berencana fokus ke kopi. Kedua produk ini sangat potensial menembus pasar Eropa,” katanya.
Hanya saja proses budidayanya belum bersih, sehingga agak sulit menembus pasar. Karena mereka butuh kriteria yang sangat tinggi terutama tanpa kontaminasi pestisida.
“Sebenarnya dalam pengembangan produk agrikultur organik ini, kos produksinya justru turun, karena segala sesuatu bisa dihasilkan di lingkungan sekitar,” katanya.
Sementara itu, Choirulamin, Founder ekspor.id mengajak masyarakat belajar ekspor secara gratis. “Silakan belajar gratis di platform kami. Setiap bulan kita membuka kelas gratis tentang ekspor, meski dibatasi antara 30 sampai 50 pelaku UMKM saja,” katanya.
Talkshow bertajuk ekspor itu mudah yang berlangsung secara hibrid karena bisa diakses secara live on zoom tersebut dipandu Siswanto Sinambela, Kepala Divisi Pemasaran Pariwisata Nusantara BPODT. Acaranya cukup seru diwarnai tanya jawab seputar kegiatan ekspor impor.