Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - London - Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris Ben Wallace mengungkapkan bahwa sebuah jet tempur Rusia menembakkan sebuah rudal dekat dengan posisi sebuah pesawat militer Inggris yang sedang melakukan patroli di atas Laut Hitam. Insiden itu disebut terjadi bulan lalu.
Seperti dilansir AFP, Jumat (21/10/2022), insiden antara jet tempur Rusia dan pesawat militer Inggris itu diungkapkan Wallace saat berbicara kepada parlemen Inggris pada Kamis (20/10) waktu setempat.
Disebutkan Wallace bahwa insiden yang 'berpotensi berbahaya' itu terjadi pada 29 September lalu, dengan melibatkan sebuah pesawat militer jenis RC-135 Rivet Joint milik Angkatan Udara Inggris (RAF) yang sedang terbang di wilayah udara internasional. Jenis pesawat itu merupakan jenis tanpa senjata dan biasa digunakan untuk pengintaian.
Laut Hitam yang menjadi lokasi patroli pesawat militer Inggris itu diketahui berbatasan dengan wilayah Ukraina bagian selatan dan wilayah-wilayah lainnya yang dicaplok oleh Rusia, termasuk Crimea.
Dalam pernyataannya, Wallace menjelaskan bahwa pesawat militer Inggris itu 'berinteraksi dengan' dua jet tempur Sukhoi Su-27 milik Rusia, yang salah satunya 'melepaskan rudal di area sekitarnya' namun 'di luar jangkauan'.
Meskipun bukan tergolong hal yang tidak biasa 'untuk pesawat dibayangi seperti itu', Wallace menyatakan dirinya menyampaikan 'kekhawatiran' atas penembakan rudal oleh jet tempur Rusia itu dalam surat protesnya kepada Menhan Rusia Sergei Shoigu dan Kepala Staf Militer Rusia Valery Gerasimov.
Dia menekankan bahwa pesawat militer Inggris itu tidak bersenjata dan mengikuti jalur penerbangan yang telah diberitahukan sebelumnya. Disebutkan juga oleh Wallace bahwa dirinya merasa 'bijaksana' untuk menangguhkan patroli hingga ada respons dari Rusia atas insiden itu.
Rusia dalam tanggapannya, ungkap Wallace, menyalahkan 'gangguan teknis' sembari mengakui insiden itu terjadi di wilayah udara internasional.
Wallace juga mengumumkan bahwa setelah konsultasi dilakukan dengan sekutu-sekutu Inggris, patroli udara kembali dilakukan namun dengan pengawalan.
"Saya telah memulai kembali patroli rutin, tetap kali ini dikawal oleh jet tempur," ujarnya.
Bulan ini, Rusia juga menyalahkan gangguan teknis dalam insiden pesawat Sukhoi menabrak gedung permukiman di wilayah dekat perbatasan Ukraina, yang menewaskan belasan orang. dtc