Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Tekanan pada pasar keuangan domestik diperkirakan akan mereda selama seminggu kedepan. Dimana sejak Bank Indonesia (BI) menetapkan besaran bunga acuan yang naik di pekan sebelumnya telah membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sangat tajam. Penguatan IHSG selama sepekan kedepan diyakini akan sangat terbatas. Disisi lain, kinerja mata uang rupiah yang melemah pada perdagangan akhir pekan kemarin, menyisahkan kemungkinan bahwa rupiah bisa saja kembali mencoba menguat mendekati kisaran 15.500/dolar AS.
Awal pekan, data pertumbuhan ekonomi Cina akan menjadi data pembuka, dimana Cina diperkirakan ekonominya tumbuh 3,4% setelah sebelumnya tumbuh 0,4%. "Data tersebut berpeluang mendorong penguatan kinerja bursa di kawasan Asia. Selanjutnya akan ada data kepercayaan konsumen AS yang mengalami penurunan, namun diyakini tidak akan banyak berpengaruh pada pasar keuangan domestik," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Minggu (23/10/2022).
Ada beberapa data serta agenda ekonomi besar di pertengahan pekan ini. Salah satunya adalah kenaikan bunga acuan Bank Sentral Eropa yang diperkirakan naik. Pesanan barang tahan lama di AS yang diperkirakan membaik, serta data pertumbuhan ekonomi AS secara kuartalan yang diperkirakan kembali ke jalur positif setelah sebelumnya pertumbuhan ekonomi AS minus 0,6%.
Dan di akhir pekan, kata Gunawan, Jerman juga akan merilis pertumbuhan ekonomi, yang lagi-lagi diproyeksikan akan mengalami perlambatan. "Jadi selama sepekan nanti, IHSG memiliki peluang untuk menguat meskipun rawan koreksi menjelang akhir pekan. Sementara rupiah berpeluang untuk bergerak stabil dengan kemungkinan penguatan dalam rentang angka yang cukup besar menuju 15.500/dolar AS," kata Gunawan.
Dia menambahkan, potensi koreksi pada IHSG akan lebih banyak dipicu oleh faktor teknikal serta beberapa yang mempengaruhi seperti pergerakan harga minyak mentah dunia yang berpeluang untuk naik. Sementara itu kinerja bursa di kawasan Asia tidak akan begitu signifkan memberikan pengaruh pada IHSG.
Disisi lain, harga emas yang di akhir pekan kemarin sedikit mengalami pelemahan, diperkirakan akan tetap bergerak dala rentang US$1.635 hingga US$1.670/troy ons. Emas belum menemukan momentum yang kuat untuk melanjutkan tren penguatan seiring sikap hawkish yang ditunjukkan oleh sejumlah bank sentral di dunia khususnya di AS.