Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut Indonesia lengah dalam investasi pertahanan. Apalagi, katanya, Indonesia tidak mengalami serangan dari luar semenjak 50 tahun lalu.
"Dengan kita mengalami masa relatif tidak ada gangguan dari luar secara besar-besaran, nah ini makin membuat kita menurut saya agak lengah dalam investasi kita dalam pertahanan," ujar Prabowo di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2022).
Namun, di sisi lain Prabowo juga bersyukur Indonesia tidak mengalami serangan dari luar negeri. Meskipun sejumlah pemberontakan terjadi di dalam negeri.
"Tapi tentunya untuk Indonesia terus terang saja kita sangat beruntung kalau dikatakan mungkin dalam 40-50 tahun tidak pernah ada invasi dari luar. Kita pernah mengalami pemberontakan-pemberontakan dalam negeri tapi invasi jelas dari luar kita bersyukur kita tidak ada," ucapnya.
Menurutnya, dalam sektor angkatan udara dan laut, Indonesia membutuhkan investasi lebih banyak untuk mengatasi ketertinggalan. Demikian juga pada bidang komunikasi.
"Akibatnya, angkatan udara dan angkatan laut kita perlu suatu investasi yang lebih untuk mengejar ketertinggalan. Demikian juga di bidang pertahanan udara, bidang komunikasi, kita perlu investasi lebih untuk menjamin bahwa kita bisa menjaga terutama keutuhan wilayah kita," jelas Prabowo.
"Kedua, kekayaan bangsa kita tidak dicuri dan dirampas oleh pihak-pihak luar," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut negara bakal punah jika tak melakukan investasi dalam bidang pertahanan. Hal ini, katanya, telah dibuktikan dalam sejarah.
"Apalagi pihak itu kaya, negara yang kaya selama sejarah, kerajaan yang kaya, masyarakat yang makmur tapi tidak mau investasi dalam bidang pertahanan biasanya sejarah mengajarkan kepada kita negara itu punah, ini history," ujar Prabowo di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2022).
Prabowo menyebut banyak negara maju selalu berinvestasi dalam bidang pertahanan. Dia mengibaratkan investasi pertahanan seperti asuransi.
"Karena itu, semua negara yang maju selalu investasi dalam pertahanan. Asuransi. Kalau terjadi apa-apa situasi tidak diinginkan, negara itu siap," ucap Prabowo.
"Pertahanan ibarat asuransi, kita punya mobil yang bagus tanpa asuransi, ini sulit di dunia modern. Jadi bukan berharap ada kecelakaan, tapi kenyataannya manusia selalu penuh dengan hal yang tidak terduga demikian juga dengan peradaban manusia dan sejarah bangsa. Tidak ada bangsa di dunia yang niat untuk perang, tapi kenyataannya perang selalu terjadi," sambungnya. dtc