Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Jumlah pelanggan PLN yang melakukan pembelian Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) terus bertambah. Tercatat sampai dengan September 2022 PLN telah menyerahkan 948.152 unit REC kepada 233 perusahaan, atau dengan setara 948.152 Megawatt hour (MWh) energi terbarukan.
"Ini juga menjadi bukti bahwa semakin banyak perusahaan yang bergerak ke arah industri hijau dengan mencari sumber energi yang keberlanjutan dan ramah lingkungan," ucap Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis, Senin (31/10/2022).
Darmawan mengapresiasi kontribusi para pelanggan yang telah mendukung program transisi energi bersih dengan memanfaatkan REC. Menurutnya, upaya ini sejalan dengan komitmen Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 untuk menekan emisi karbon dunia.
"Ini menjadi bukti nyata kolaborasi PLN dengan para pelaku industri untuk mendukung transisi energi bersih di Tanah Air. Pendapatan dari REC ini nantinya akan dialokasikan untuk pengembangan EBT," katanya.
Adapun perusahaan yang bergabung menggunakan REC PLN khususnya pada periode Agustus-September 2022, antara lain PT Cheiljedang, PT IOL Indonesia, PT South Pacific Viscose, PT Cargill, PT NTT Global Data Centers, PT Papandayan Industries, PT Astra Internasional dan group. Lalu ada PT Yamaha Indonesia Motor, PT Lion Super Indo, PT Castrol Manufacturing Indonesia, PT Kievit Indonesia, PT Bali Ocean Magic (Waterboom Bali), PT Toyota Boshoku Indonesia, PT Astra Otoparts, dan PT Advics Manufacturing Indonesia.
Darmawan menjelaskan kehadiran REC mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, serta diakui secara internasional. Dengan REC, maka pelanggan bisa menggunakan energi hijau tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.
"Dulu pelaku bisnis mencari REC di luar negeri. Kini PLN sudah menyediakannya dan semakin banyak perusahaan di dalam negeri yang menggunakannya," paparnya Darmawan.
Melalui REC, PLN menyediakan opsi pengadaan untuk pemenuhan target sampai dengan 100% penggunaan energi terbarukan. Darmawan memastikan energi yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang telah diverifikasi oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat.
Diketahui, saat ini pembangkit energi hijau milik PLN yang terdaftar di APX adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang dengan kapasitas 140 MW, PLTP Lahendong 80 MW dan PLTA Bakaru 130 MW, atau setara 2.500.000 MWh per tahun.
Meski begitu Darmawan menekankan pelanggan yang lokasinya jauh dari pembangkit energi hijau tersebut tetap bisa menikmati layanan REC. Adapun bagi yang ingin melakukan pembelian REC PLN, baik untuk individu maupun korporasi, bisa melalui website https://layanan.pln.co.id/renewable-energy-certificate.(dtf)