Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Plt Bupati Langkat Syah Afandin, melalui Kadis Kominfo Langkat H Syahmadi SSos MSP, mengatakan, terdapat sekitar 2.491 kepala keluarga (KK) dari 11 desa/kelurahan di Kecamatan Besitang dan Kecamatan Tanjung Pura yang terdampak banjir.
"Di Kecamatan Tanjung Pura terdapat 838 KK warga terdampak banjir, yakni di Desa Pantai Cermin 326 KK, Desa Paya Perupuk 214 KK, Desa Suka Maju 112 KK, Desa Pekubuan 63 KK dan di Kelurahan Pekan Tanjung Pura 123 KK," kata Syahmadi saat mendampingi Plt Bupati Langkat Syah Afandin di lokasi bencana banjir di Kecamatan Besitang, Kamis (3/11/2022).
Dijelaskan Syahmadi, ketinggian air bervariasi antara 30-50 cm. Beberapa warga sudah ada yang mengungsi ke rumah keluarga dan kerabatnya.
Sedangkan Kecamatan Besitang, terdapat 1.896 rumah warga yang terendam banjir dengan jumlah pengungsi 1.653 KK dari 2 Desa dan 3 Kelurahan. Yakni di Desa Sekoci 733 KK, namun ada 481 KK terdampak banjir yang sudah berangsur surut dengan ketinggian bervariasi antara 80-100 cm. Kemudian 136 KK masih terendam dengan debit air yang tinggi.
Sedangkan yang mengungsi di pos pengungsian yang disediakan pemerintah ada 50 KK, dan 66 KK mengungsi dirumah keluarga dan kerabatnya.
Kemudian fasilitasi umum dan tempat ibadah di Desa Sekoci turut terdampak banjir. Diantaranya 2 unit SD Negeri, 1 unit madrasah, 1 unit Pustu, 2 unit masjid, 3 unit mushollah, dan 4 unit gereja.
Ada juga lahan pertanian warga terendam banjir, yaitu lahan sawah (padi) seluas 60 hektar dan tanaman palawija seluas 2 hektar.
Untuk Desa Sekoci terdapat 5 titik posko/dapur umum dan 7 titik tempat pengungsian yang sudah disiapkan BPBD Langkat. Sedangkan di Kelurahan Bukit Kubu ada 560 KK terdampak banjir dengan ketinggian air 100 cm.
Di Kelurahan Kampung Lama terdapat 368 KK terdampak banjir. Masih bertahan dirumah ada sekitar 357 KK dan selebihnya 11 KK mengungsi ke rumah kerabat dan keluarga. "Warga terdampak banjir lainnya berada di Desa Bukit Mas dan Kelurahan Pekan Besitang," jelasnya.
Terpisah, Kepala pelaksana harian BPBD Langkat Drs Irwan Syahri menjelaskan, banjir dipicu intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan debit air sungai meningkat dan meluap, sehingga air masuk ke pemukiman warga.
"Di Kecamatan Tanjungpura, banjir disebabkan air mengalir perlahan ke saluran pembuangan, sehingga air masih menggenangi pemukiman warga. Debit air sungai Batang Serangan yang saat ini masih tinggi, juga salah satu penyebab banjir. Saat ini masyarakat masih dapat melaksanakan kegiatan sehari - hari, namun terbatas akibat masih banjir," jelasnya.
Sebelumnya, Plt Bupati Langkat Syah Afandin di lokasi banjir mengatakan, sejumlah wilayah di Kecamatan Tanjungpura dan Besitang mengalami bencana alam banjir sejak Rabu, 2 November 2022 dini hari. Banjir akibat tingginya curah hujan hingga meluapnya air sungai ke pemukiman warga.
"Para warga harus tetap sabar menghadapi bencana ini, Pemkab Langkat akan terus memberikan perhatian intens dan maksimal pada penanganan banjir ini," katanya.