Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Seorang mantan insinyur di Twitter menuduh eks perusahaannya melakukan pemecatan atas dirinya karena membantu para pekerja yang terkena PHK. Orang itu adalah Emmanuel Cornet yang mengaku ikut mengembangkan alat yang memungkinkan pekerja menyimpan dokumen penting untuk mengantisipasi PHK massal.
Emmanuel Cornet pun mengajukan keluhan kepada Dewan Hubungan Perburuhan Nasional AS pada hari Senin. Dia mengklaim dirinya terlibat dalam aktivitas yang dilindungi hukum ketika dia membagikan perangkat lunak itu di saluran pesan internal Twitter.
Cornet dalam pengaduannya mengatakan di tengah rumor PHK massal di Twitter, dia mengembangkan ekstensi Google Chrome untuk memungkinkan karyawan mengunduh email dari akun Twitter mereka.
Itu akan memastikan pekerja dapat menyimpan dokumen penting seperti pernyataan yang mencerminkan stok mereka di Twitter, ulasan kinerja, dan dokumen sumber daya manusia lainnya.
Dilansir dari Reuters, Rabu (8/11/2022), aktivitas yang dilindungi adalah tindakan yang dapat dilakukan pekerja tanpa mendapatkan hukuman dari perusahaan berdasarkan undang-undang perburuhan AS.
Cornet, yang berbasis di San Francisco, mengatakan dalam pengaduannya dia dipecat pada 1 November, beberapa hari sebelum Twitter mulai memberhentikan sekitar setengah dari 7.500 karyawannya secara massal.
Dia dan empat karyawan Twitter lainnya telah mengajukan gugatan di pengadilan federal California pada hari Jumat dengan menuduh perusahaan media sosial itu melanggar undang-undang federal dan California yang mengharuskan pemberi kerja untuk memberikan pemberitahuan 60 hari sebelum terlibat dalam PHK massal.
Elon Musk sebagai pemilik baru perusahaan tersebut dalam serangkaian tweet pada hari Jumat mengatakan pekerja Twitter yang diberhentikan ditawari 90 hari pesangon, yang dapat memenuhi kewajiban Twitter di bawah undang-undang pemberitahuan.
Di sisi lain, Cornet mengatakan dia dipecat pada hari yang sama ketika dia menerbitkan ekstensi dan memposting tautan ke saluran pesan internal Twitter. Twitter menghapus tautan itu pada hari yang sama.(dtf)