Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaiky.com-Gunungsitoli. Pemerintah Kota (Pemko) Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatra Utara menggelontorkan dana Rp 2.549.959.500 untuk pengendalian inflasi. Dana tersebut nantinya antara lain digunakan untuk menanam cabai, sebagai salah satu komoditas yang memicu terjadinya inflasi jika harga naik.
Wali Kota Gunungsitoli, Lakhonizaro Zebua kepada wartawan, Rabu (9/11/2022) mengatakan, regulasi penanggulangan inflasi daerah itu didasari Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia (RI) Nomor 134 Tahun 2022 tentang Belanja Wajib dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi 2022.
"Kita sudah menyediakan anggaran dari sisa APBD 2022 sesuai regulasi pusat untuk pengendalian inflasi diharuskan sebesar 2,30% (Rp 2.549.959.500)," ungkapnya.
Menurut Lakhonizaro, salah satu upaya untuk mengurangi dampak inflasi dengan cara melakukan gerakan menanam cabai kepada masyarakat. Konsumsi cabai salah satu pemicu inflasi. Dia juga melihat karena sudah mulai malas masyarakat untuk menanam cabai.
"Sebagaimana rapat Forkopimda (Forum Koordinasi Kepala Daerah se-Kepulauan Nias) mereka mengingatkan saya kalau kita mau mengajak masyarakat kita pak wali kota, maka kita berikan contoh dari kita dulu," ujarnya.
Dia menegaskan, sudah perintahkan dan anjurkan kepada seluruh kantor harus menanam cabai. Mudah mudahan seluruh OPD ada cabainya.
Di hadapan para kepala OPD, Lakhonizaro menanyakan OPD mana yang belum ada tanaman cabainya. Mohon tunjuk tangan mana, siapa.
"Kalau di kantor wali kota kan sudah banyak cabainya. Mana di sini. Jangan kesempatan kalian bilang sudah ada cabai, wartawan bilang sama saya nggk ada cabaimu. Mana Kadis Pertanian, coba ditelepon karena hujan itu," tanya dia disambut tawa para kepala OPD dan wartawan membuat suasana terasa cair.
Ia mengharapkan, dalam kondisi seperti saat ini, agar tidak membeli cabai lagi lah. Lakhonizaro mengatakan, dengan gerakan ini akhirnya tanaman cabai mencapai ratusan pohon di halaman kantor wali kota, di rumah dinas wali kota dan dimana-mana kantor sudah ada tanaman cabai.
"Saya ingatkan kepala OPD, kalian sudah diberikan bibit tapi bibitnya sudah mati. Ini juga salah satu penilaian bagi kepala OPD dalam rangka meminimalisir inflasi," tambahnya.
Dikatakan, upaya lainnya yang dilakukan, yaitu melalui dana bergulir, penyaluran pupuk gratis, serta pemberian bibit benih.
Lakhonizaro menjelaskan, lapangan kerja juga memiliki andil mengurangi tingkat inflasi daerah, baik yang dibuka pemerintah maupun dari para pengusaha.
"Yakin saya, saudara- saudara kita para petani, masyarakat apabila terbuka lapangan kerja maka pengangguran agak berkurang dan inflasi juga ya mungkin salah satu ini cara mengatasinya," jelasnya.
Sebab jika tidak ada daya beli masyarakat, tidak ada uangnya, maka kemungkinan besar akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan apabila tidak ada dana untuk berusaha, tidak ada dana untuk contohnya bercocok tanam.
"Nah ini mudah mudahan kita di Kota Gunungsitoli secara umum saya bergembira cukup baik," pungkasnya.