Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Elon Musk dikabarkan sedang mencari orang untuk memimpin Twitter. Rabu kemarin, ia mengatakan ingin mengurangi waktunya di Twitter dan mencari pemimpin baru untuk menjalankan media sosial tersebut.
Investor Tesla khawatir Elon Musk menghabiskan banyak waktu mengurusi Twitter. Sementara Elon Musk menyebut ada ledakan aktivitas di Twitter pasca resmi dibeli seharga US$ 44 miliar atau Rp 684 triliun (Kurs Rp 15.500).
"Tapi saya berharap bisa mengurangi waktu saya di Twitter," katanya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (17/11/2022).
Pria kelahiran Afrika Selatan ini mengakui beberapa insinyur Tesla membantu mengevaluasi tim teknik Twitter. Namun, ia menjelaskan hal itu dilakukan atas dasar sukarela dan setelah jam kerja.
Dua minggu pertama pasca resmi membeli Twitter, banyak perubahan dan kekacauan yang terjadi. Elon Musk memecat para petinggi Twitter, termasuk memberhentikan setengah dari staff Twitter awal bulan ini. Elon Musk sendiri resmi menjadi pemilik Twitter pada Kamis, 27 Oktober 2022.
Elon Musk bahkan mengirim email kepada karyawannya Rabu pagi. Dalam email tersebut, ia mengatakan para karyawan harus memutuskan apakah mereka ingin bertahan di Twitter atau tidak.
Catatannya, jika bertahan maka harus bersiap dengan jam kerja panjang dengan intensitas tinggi. Atau, mengambil paket pesangon gaji tiga bulan.
Belum genap sebulan setelah Elon Musk mengakuisisi Twitter dirinya secara terbuka berselisih dengan sejumlah karyawan Twitter. Ia memecat sejumlah petinggi Twitter dalam waktu berdekatan.
Bahkan baru-baru ini Elon Musk dikabarkan telah memecat satu karyawannya hanya melalui cuitan di Twitter. Melansir CNN, ia sempat berselisih dengan insinyur perangkat lunak Twitter, Eric Fraunhofer di platform media sosial milik perusahaan itu sendiri
Perselisihan ini berakhir dengan Musk itu men-tweet "dia dipecat," dan Frohnhoefer mengkonfirmasi bahwa dia kehilangan akses ke sistem internal Twitter. Pemecatan terjadi setelah Frohnhoefer mencuitkan bukti yang menunjukkan bahwa Musk salah tentang klaimnya bahwa Twitter berjalan sangat lambat di berbagai negara.(dtf)