Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Negara-negara ASEAN cukup menjanjikan bagi pabrikan mobil listrik China. Ditambah lagi persaingan mobil listrik di China cukup ketat, membuat sejumlah produsen itu terpikir untuk melebarkan sayap ke ASEAN.
Diberitakan South China Morning Post, BYD, Great Wall Motor, Hozon, dan Aiways sudah mulai mengirimkan mobil listriknya ke Thailand dengan tujuan merebut pangsa pasar di Negeri Gajah Putih tersebut.
"Mobil listrik China cukup terjangkau untuk konsumen di negara-negara ASEAN dan kompetitor mereka tidak terlalu banyak di sana," kata Founder Media CnEVPost Phate Zhang.
"Beberapa mobil China terbukti mudah untuk dijual di pasar-pasar tersebut," tambah Zhang.
China saat ini merupakan pasar mobil listrik terbesar di dunia dengan perkiraan penjualan mencapai 6 juta unit tahun ini atau dua kali lipat lebih besar tahun lalu yang mencapai 2,99 juta unit. Tapi pasar mobil listrik di China terbilang cukup kejam, karena adanya dorongan untuk menggunakan mobil listrik. Tercatat ada 200 perusahaan yang berinvestasi hingga puluhan miliar dolar untuk mengembangkan hingga merakit mobil listrik.
Negara ASEAN menjadi pasar empuk bagi pabrikan mobil listrik China. Ditambah lagi, mereka bisa menjanjikan mobil listrik dengan harga kisaran 100.000-200.00 yuan atau kalau dirupiahkan di kisaran Rp 200-400 jutaan.
"Pasar otomotif di ASEAN memang belum sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik. Namun potensinya akan sangat besar karena minat masyarakat menggunakan mobil listrik bertenaga baterai juga sudah mulai terlihat," kata seorang insinyur pembuat suku cadang mobil ZF TRW di Shanghai bernama Peter Chen.
"Produksi lokal akan membantu mereka meningkatkan pangsa pasar dalam satu dekade ke depan," sambung Peter.
GWM sendiri tercatat telah menjual 8.094 unit mobil listrik di Thailand pada Januari-September tahun ini. Torehan itu membuat GWM sebagai salah satu pemain mobil listrik terbesar di Thailand.(dtf)