Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Tim dokter melakukan autopsi psikologis terhadap empat jenazah yang ditemukan 'mengering' di Kalideres, Jakarta Barat. Proses ini dilakukan untuk mendalami interaksi satu sama lain.
Hal tersebut disampaikan oleh Nathanel Sumampouw dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya. Dia menjelaskan tujuan autopsi psikologis ini adalah mendalami interaksi keluarga besar hingga masyarakat.
"Kegiatan autopsi psikologi ini tujuannya adalah kami ingin mengidentifikasi profil psikologis anggota keluarga yang ada di TKP tersebut. Bagaimana interaksi mereka satu sama lain, termasuk juga dengan interaksi warga, masyarakat sekitar atau anggota keluarga besar yang mengenal mereka," kata Nathanael di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).
Nathanel menyebut pihaknya bakal mendalami ciri-ciri psikologis hingga karakter khas dari keempat jenazah tersebut. Menurutnya, hal ini penting untuk pengungkapan kasus ini.
"Kami juga mencoba untuk mengenali apa ciri psikologinya, karakter khas dari masing-masing anggota tersebut, pola tingkah lakunya. Karena ini menjadi data yang penting untuk kita memahami mengenai kasus ini," ucap dia.
Sebelumnya, polisi mengungkap perkembangan terkini kasus sekeluarga tewas 'mengering' di Kalideres, Jakarta Barat. Salah satu fakta baru dari sekeluarga tewas mengering di Kalideres ialah ada saksi yang mengetahui dan melihat mayat si ibu di keluarga tersebut pada Mei 2022.
Polisi menjelaskan ada pegawai koperasi simpan pinjam yang sempat melihat salah satu mayat mengering di rumah Kalideres, Jakarta Barat. Dia bahkan sempat memegang mayat tersebut.
Pegawai koperasi simpan pinjam itu datang ke rumah di Kalideres, Jakarta Barat, pada 13 Mei lalu. Saat itu, dia hendak memproses gadai rumah itu. Dia dipandu oleh Budianto, yang belakangan juga sudah jadi almarhum, menjadi salah satu mayat yang mengering di rumah itu. dtc