Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. BMKG mengungkapkan bahwa penyebab Gempa Cianjur M 5,6 adalah pergerakan Sesar Cimandiri. Inilah penjelasan ilmiahnya.
Penjelasan ini sudah disampaikan Kepala BMKG Dwikorita. Dia mengatakan penyebab gempa Cianjur diduga akibat dari pergerakan Sesar Cimandiri.
Gempa yang terjadi berpusat di sekitar Sukabumi-Cianjur. Guncangan ini ditimbulkan akibat patahan geser. "Merupakan gempa yang diakibatkan patahan geser dengan magnitudo 5,6," ujar Dwikorita.
Publik pun jadi bertanya-tanya, apakah itu Sesar Cimandiri. Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Selasa (22/11/2022) berikut penjelasannya:
Apa itu Sesar Cimandiri?
Menurut situs ESDM, apa itu sesar adalah bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif satu blok terhadap blok batuan lainnya. Istilah sesar disebut juga dengan patahan.
Sementara pengertian Sesar Cimandiri adalah patahan atau sesar aktif terletak di Jawa Barat dengan orientasi arah Timur Laut dan Barat Daya. Pengertian ini merujuk jurnal UGM berjudul "Analisis dan Interpretasi Sesar Cimandiri Jawa Barat Menggunakan Data Anomali Gravitasi Udara Bebas Topex, Mekanisme Fokus Gempa CMT Serta Katalog Gempa BMKG." oleh Muhammad Adis Suryo W.
Bentuk dan peta wilayah Sesar Cimandiri
Bentuk dan peta wilayah Sesar Cimandiri sudah beberapa kali diangkat ke dalam jurnal. Salah satunya jurnal Unpad "Tektonik Sesar Cimandiri, Provinsi Jawa Barat" oleh Iyan Haryanto, dkk. Letak struktur Sesar Cimandiri terbagi menjadi dua, yaitu:
Segmen bagian barat: membentang mulai dari Pelabuhan Ratu hingga Perbukitan Walat
Segmen bagian timur: membentang mulai dari perbatasan Sukabumi-Cianjur hingga mencapai Gunung Tangkuban Perahu (Bandung Utara).
Jalur Sesar Cimandiri melintasi Perbukitan Jampang, Perbukitan Warungkiara, Perbukitan Walat dan Perbukitan Rajamandala.
Gempa Cianjur yang dangkal tapi merusak
Gempa Cianjur 21 November 2022 kekuatannya M 5,6. Tapi, dampaknya sangat merusak. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan beberapa wilayah di Jawa Barat, termasuk Cianjur, merupakan dalam kawasan seismik aktif dan kompleks yang menyebabkan rawan dan sering terjadi gempa.
Wilayah Sukabumi, Cianjur, Lembang, Purwakarta, juga Bandung secara tektonik merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks. Wilayah-wilayah tersebut juga cenderung sering terdampak gempa dangkal. Hal ini sebab ada beberapa sesar-sesar yang ditemukan di wilayah tersebut.
"Jadi kompleksitas tektonik ini berpotensi memicu terjadinya gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake. Fakta tektonik semacam ini menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan rawan gempa secara permanen, dan dengan karakteristik gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake ini," katanya.
Karakteristik gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake adalah, gempanya tidak harus berkekuatan besar untuk menimbulkan kerusakan. Misalnya, Gempa Cianjur 21 November 2022 dengan kekuatan magnitudo 5,6 bisa merusak secara signifikan karena dangkal, hanya kedalaman 10 km saja.
"Karena gempanya rata-rata dangkal ya, bisa kurang dari 10 kilometer, bisa kurang dari 15 kilometer, dan itu tidak butuh kekuatan besar misalnya di atas (magnitudo) 7, tapi kekuatan (magnitudo) 4, 5, 6 itu bisa timbulkan kerusakan yang signifikan," jelasnya.(dtc)