Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Sejumlah tenda pengungsian untuk korban gempa Cianjur didirikan di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang. Sejumlah warga menggelar selawatan di tenda pengungsian yang gelap gulita.
Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (22/11/2022), warga bersama-sama membaca salawat. Mereka berselawat dalam keadaan gelap gulita di dalam tenda karena belum tersedianya lampu.
Meski dalam keadaan gelap, mereka tetap nampak khidmat melantunkan selawat. Mereka tampak duduk bersama-sama di dalam tenda.
Terlihat sebagian pengungsi lainnya ada yang menyantap makan malam. Ada pula yang berdiri di luar tenda sembari berbincang-bincang dengan sesama pengungsi lainnya.
58.362 Warga Cianjur Mengungsi
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto mengungkapkan sebanyak 58.362 warga Cianjur mengungsi pasca-bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Jumlah tersebut tersebar di 12 kecamatan.
"Untuk mengungsi ada sejumlah 58.362 orang. Korban jiwa meninggal dunia 268, dari 268 itu yang sudah teridentifikasi siapa-siapanya ini sebanyak 122 jenazah. Kemudian, korban hilang dan masih dilakukan pencarian 151 orang, luka-luka sebanyak 1.083 orang," kata Suharyanto dalam Konferensi Pers di Pendopo Cianjur.
Lebih lanjut, daerah yang terkena dampak gempa bumi ini ada di 12 kecamatan. Di antaranya Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalong Kulon, Sukaluyu, Pacet, dan Kecamatan Gekbrong.
Suharyanto mengatakan posko pengungsian sudah berdiri di 12 kecamatan tersebut. Menurutnya, posko pengungsian itu akan menjadi pusat penanganan korban. dtc