Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sumatra Utara (Sumut) menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatra pada triwulan III-2022. Pada triwulan III tahun 2022, Bank Indonesia (BI) mencatat tren pemulihan ekonomi Sumut menunjukkan pertumbuhan sebesar 4,97% year on year (yoy). Angka ini menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sumut, Doddy Zulverdi, mengatakan, konsumsi rumah tangga dan lapangan usaha pertanian menguasai pangsa terbesar dari sisi pengeluaran dan produksi. "Sumut menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Sumatra di triwulan III dengan andil sebesar 1,14%. Sebagian besar, sektor perdagangan, industri dan transportasi juga mencatatkan akselerasi," katanya, Senin (28/11/2022).
Doddy menambahkan, secara bulanan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan lima kota di Sumut mengalami deflasi sebesar 0,51%, berbalik arah dari sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 1%.
Menurut Doddy, sumber deflasi terutama berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil deflasi sebesar 0,57 (mtm) yang didorong oleh penurunan harga komoditas cabai merah, daging ayam ras, telur, cabai rawit, dan tomat," katanya.
Doddy memperkirakan pada November 2022 ini, inflasi Sumut secara bulanan akan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Perkiraan peningkatan curah hujan dan sifat hujan berpotensi mengganggu produksi beberapa komoditas pangan dan perikanan.
"Di samping potensi bencana dan cuaca buruk yang menyebabkan ombak besar dan kelangkaan solar yang dapat menghambat nelayan untuk melaut," katanya.
Selain itu, masih tingginya harga gabah dan berakhirnya masa panen beberapa komoditas hortikultura di bulan November 2022 diperkirakan turut menjadi faktor pendorong inflasi Sumut.
Doddy berharap, melalui koordinasi TPIP maupun TPID Provinsi dan Kabupaten Kota dalam GNPIP, percepatan realisasi alokasi anggaran pengendalian inflasi, dan normalisasi kebijakan moneter BI dapat menjadi faktor penahan inflasi Sumut lebih tinggi pada periode November 2022. "Normalisasi kebijakan moneter Bank Indonesia berupa peningkatan suku bunga dapat menghambat inflasi," katanya.