Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Dolar Amerika Serikat (AS) terpantau masih bergerak galak atas rupiah. Hari ini, Rabu (30/11/2022), satu dolar AS dijual Rp 15.745. Padahal, pada sore hari kemarin dolar AS masih berada di Rp 15.730.
Mata uang Paman Sam ini cenderung terus menekan rupiah dalam seminggu terakhir atau setidaknya sejak hari Senin (28/11). Penguatan dolar AS tak lepas dari memburuknya situasi di negara pesaing utama ekonomi AS, China yang tengah dirundung aksi protes besar-besaran kebijakan zero COVID.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto mengatakan, Protes di China membebani pasar ekuitas AS, dengan penurunan pada indeks utama Dow Jones dan S&P500 turun cukup tajam, masing-masing sebesar 1.45% dan 1.5% menjadi 33,849.5 (-6.9% YTD) dan 3,963.9 (-16.8% YTD).
Imbal hasil Treasury AS 10-tahun turun menjadi 3.68%. USD rebound dengan indeks USD (DXY) naik 0.7% menjadi 106.84 setelah komentar hawkish oleh Presiden Fed St.
Louis James Bullard menyarankan tingkat kebijakan yang lebih tinggi sepanjang 2023.
Dalam riset yang disusun Morgan Stanley, dilaporkan bahwa AS tengah menghadapi tantang inflasi. Ada kekhawatiran inflasi akan mengakibatkan lesunya permintaan publik.
"Jika AS terus mengalami Inflasi, Federal Bank akan mengencangkan siklus ekonomi dan dapat berimbas kepada menguatnya dolar AS. Kuatnya dolar AS juga dapat memperpanjang periode kenaikan bunga di Asia dan menarik pertumbuhan ekonomi China," bunyi laporan tersebut.(dtf)