Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Foxconn mencatat penurunan pendapatan yang signifikan pada periode November. Hal ini terjadi karena adanya penularan wabah COVID-19 di lingkungan perusahaan dan kerusuhan pekerja di pabrik iPhone ini.
Dikutip dari CNBC, Foxconn juga menyebut jika kondisi ini terjadi karena penurunan produksi di Zhegzhou yang merupakan kota pabrik perakitan iPhone terbesar di dunia.
Pada Oktober lalu, pabrik di Zhengzhou dilanda wabah COVID-19. Foxconn berupaya untuk mengendalikan masalah tersebut dengan melakukan tes massal, isolasi pekerja yang terinfeksi virus hingga menutup pabrik.
Bulan lalu terjadi bentrokan antara pegawai dan petugas keamanan pabrik. Hal ini karena beberapa pekerja mengunggah keluhan mereka terkait keterlambatan pembayaran bonus di media sosial. Setelah itu Foxconn meminta maaf atas masalah tersebut.
Foxconn akhirnya mengumumkan terkait pembayaran bonus agar para pekerja kembali ke pabrik.
Manajemen Foxconn mengungkapkan November merupakan bulan yang sangat mempengaruhi operasional perusahaan.
Perusahaan melakukan realokasi kapasitas produksi dari berbagai pabrik dan mulai melakukan perekrutan pegawai baru. "Secara bertahap kami menuju pemulihan kapasitas produksi menjadi normal. Pada kuartal keempat diharapkan produksi dan pendapatan bisa sesuai dengan konsensus pasar," jelasnya.
Kini investor memperhatikan apapun yang terjadi pada Apple. Pasalnya kini Apple ketergantungan pada pabrik Zhengzhou untuk produksi iPhone global.
Analis Evercore ISI menjelaskan masalah-masalah yang terjadi di Foxconn bisa mempengaruhi produksi 5 juta hingga 8 juta unit iPhone pada kuartal IV tahun ini.
Kondisi ini bisa memberikan dampak negatif ke pendapatan Apple US$ 5 miliar hingga US$ 8 miliar.(dtf)